News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER REGIONAL: Anak 12 Tahun di Cimahi Tewas Ditikam | Oknum TNI AL Tembak Warga di Jayapura

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penikaman - Seorang anak berumur 12 tahun tewas ditikam orang tak dikenal saat pulang mengaji di Cimahi.

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional di Tribunnews.com dimulai kasus anak berumur 12 tahun tewas setelah ditikam oleh orang tak dikenal di Kota Cimahi, Jawa Barat.

Korban berinisial P diserang saat pulang mengaji pada Rabu (19/10/2022) malam.

P meninggal dunia akibat luka di bagian punggungnya.

Kemudian ada update kasus tragedi Stadion Kanjuruan yang menyebabkan ratusan suporter meninggal dunia.

Diketahui jenazah korban batal diautopsi setelah pihak keluarga mencabut pernyataan ketersediaannya.

Adapun alasan keluarga mengurungkan niat untuk melakukan autopsi karena tidak mendapatkan dukungan.

Baca juga: POPULER Nasional: Kapolri Tersenyum ke Krishna Murti | 2 Dokter Cantik Kasus Teddy Minahasa

Berita populer terakhir berupa kasus oknum TNI AL tembak warga sipil di Kota Jayapura pada Rabu (19/10/2022) malam.

Dilaporkan yang menjadi pelaku penembakan berinisial HS sementara korbannya berinisial P.

Akibat insiden ini, P tewas dan HS dalam kondisi kritis karena berusaha mengakhiri hidupnya.

Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir selengkapnya:

1. Gadis Berumur 12 Tahun di Cimahi Tewas Ditikam Orang Tak Dikenal di Bagian Punggung

Terduga pelaku penusukan bocah 12 tahun di Kota Cimahi saat turun dari motor lalu mengejar korban. (Tangkapan layar/Istimewa)

Seorang bocah perempuan berinisial PS (12), siswi kelas 6 sekolah dasar (SD) tewas setelah ditusuk oleh orang tak dikenal.

Warga Jalan Mukodar, RT 04/07, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi ditusuk sekitar lingkungan rumahnya, Rabu (19/10/2022) malam.

Korban ditemukan tergeletak di sebuah gang yang tak jauh dari rumahnya sekitar pukul 18.30 WIB, kemudian korban langsung mendapat pertolongan dari warga setempat.

Ketua RT 04, Asep Dian mengatakan, aksi penusukan tersebut terjadi saat korban berjalan sendirian di gang sepi seusai pulang mengaji dari Masjid At-Taqwa yang berlokasi di RT 06, Kelurahan Cibeureum.

"Anak ini pulang mengaji sama teman-temannya, lalu korban berpisah karena korban memilih melewati gang sepi yang jarang dilewati saat malam hari," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (20/10/2022).

Tak ada saksi yang melihat peristiwa tersebut.

Namun menurutnya, diduga korban ditusuk di sekitar gang yang lokasinya tak jauh dari lokasi penemuan korban karena saat itu ditemukan sendal korban.

Dugaan sementara, kata dia, korban sempat berjalan menuju rumahnya seusai ditusuk oleh orang tak dikenal tersebut tetapi dia langsung ambruk sebelum sampai di kediamannya.

Baca selengkapnya.

2. Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Batalkan Autopsi, Alasan hingga Mengaku Didatangi Polisi 3 Kali

Devi Atok Yulfitri saat bicara soal alasan mencabut keinginan autopsi anaknya yang jadi korban tragedi Kanjuruhan saat ditemui di kediamannya (TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN)

Autopsi korban tragedi Kanjuruhan, Kota Malang, Jawa Timur batal dilaksanakan.

Semestinya, autopsi itu digelar pada hari ini, Kamis (20/10/2022).

Batalnya autopsi itu setelah ada keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang mencabut pernyataan ketersediaan melakukan autopsi.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto membenarkan terkait batalnya proses autopsi tehadap korban tragedi Kanjuruhan.

"Bagaimana pun untuk pelaksanaan autopsi, salah satunya meminta persetujuan keluarga."

"Hasil informasi yang kami peroleh, hingga saat ini bahwa keluarga sementara belum menghendaki untuk dilakukan autopsi," katanya, Rabu (19/10/2022), dilansir TribunJatim.com.

Alasan Keluarga Korban Cabut Autopsi

Devi Athok Yulfitri, ayah dari Natasya Ramadani (16) dan Naila Angraini (14), korban tewas tragedi Kanjuruhan menjelaskan alasannya mencabut autopsi.

Selain dua putrinya, tragedi Kanjuruhan itu juga merenggut nyawa mantan istri Devi, yakni Debi Asta (35).

Ketiga perempuan itu meninggal di pintu 13.

Melansir TribunJatim.com, Devi mengungkapkan, ada dua alasan mengapa dirinya mencabut pernyataan kesediaan melakukan autopsi.

"Yang pertama, kalau dilakukan autopsi yang terlibat tidak hanya pihak polisi saja, melainkan juga ada pihak luar yang ikut dilibatkan."

"Kalau enggak ada hal itu, ya enggak usah (dilakukan autopsi)," katanya, Rabu.

Kedua, kata Devi, tidak ada keingingan dari para keluarga korban meninggal lain untuk melakukan autopsi.

Baca selengkapnya.

3. Oknum TNI AL Tembak Warga di Jayapura: Bermula dari Keributan, Pelaku Kemudian Tembak Diri Sendiri

Ilustrasi penembakan - diduga ribut karena terkait perempuan, oknum anggota AL berinisial HS menembak seorang warga sipil di Kawasan Tanah Hitam, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (19/10/2022) malam (Kompas.com)

Diduga ribut karena terkait perempuan, oknum anggota AL berinisial HS menembak seorang warga sipil di Kawasan Tanah Hitam, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (19/10/2022) malam.

Peristiwa penembakan yang menewaskan warga sipil berinisial P itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIT.

Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor D Mackbon, mengonfirmasi peristiwa penembakan di kompleks Perumahan Indah, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Rabu (19/10/2022).

Mackbon juga membenarkan bahwa peristiwa tersebut diduga melibatkan oknum anggota TNI AL.

“Ada keributan, tembakan terhadap masyarakat diduga oleh oknum anggota TNI AL yang mengakibatkan korban meninggal dunia atas nama Trimulyo (53),” kata Victor D Mackbon.

Mackbon menjelaskan, terduga pelaku berinisial HS sempat ribut dengan korban yang juga melibatkan seorang perempuan.

“Korban memukul pelaku (HS), kemudian (korban) ditembak. Lalu pelaku berusaha bunuh diri dengan menembakkan diri di bagian kepala,” terang Mackbon.

Kata Mackbon, saat ini pelaku berada di RS Bhayangkara, dalam kondisi kritis.

Untuk modus dari kejadian ini masih dalam penyelidikan Polresta Jayapura Kota.

“Karena pelaku adalah oknum TNI AL, maka kita akan lakukan penyelidikan gabungan dengan POMAL (Polisi Militer Angkatan Laut). Nanti akan kita serahkan bukti ke POMAL semuanya,” pungkasnya.

Kronologis

Saat itu, saksi (istri korban) sepulang kerja dari kantor Pengadilan Agama Kabupaten Jayapura menggunakan mobil jenis Toyota Ayla menuju rumahnya di Kompleks Perumahan Permata Indah, Tanah Hitam, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua.

Saat di kawasan tersebut, tiba-tiba diadang oleh oknum TNI AL seraya menodongkan senjata api jenis revolver.

Oknum TNI AL tersebut bertanya kenapa istri korban memblokir nomor telepon pelaku.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini