TRIBUNNEWS.COM - Seorang guru TK di Bandar Lampung bernama Gita Puspita dibuat kaget saat dirinya didatangi anggota kepolisian.
Wanita 25 tahun itu sempat dikira pelaku penerobos Istana Negara, Jakarta.
Hal tersebut dikarenakan foto KTP milik Gita dan foto pelaku penerobosan tersebar di media sosial.
Belakangan terungkap, Gita merupakan korban doxing atau penyebaran data pribadi.
Bagaimana cerita kejadian yang dialami Gita? Berikut informasi lengkapnya yang dirangkum Tribunnews.com, Kamis (27/10/2022):
Berawal dari aksi penerobosan Istana Negara
Baca juga: Terungkap Sosok Suami Wanita Penerobos Istana yang Ditangkap Densus 88, Berbaiat Kepada Kelompok NII
Dihimpun dari Kompas.com, kejadian yang dialami Gita semua berawal dari insiden seorang perempuan tak dikenal mencoba terobos Istana Negara, Jakarta pada Selasa (25/10/2022) sekira pukul 07.00 WIB.
Perempuan tersebut bahkan sempat menodongkan senjata api kepada Paspampres yang sedang berjaga.
Aksi terobos Istana Negara pada akhirnya berhasil dihentikan petugas di lokasi kejadian.
Peristiwa ini kemudian menjadi bahan perbicangan. Terlebih saat foto dan video pelaku tersebar di media sosial.
Bahkan sempat ada foto KTP seorang perempuan ikut beredar yang disebut-sebut sebagai pelaku penerobosan Istana Negara.
Data dalam KTP tercantum nama Gita Puspita dengan alamat di Kelurahan Gedong Air, Kota Bandar Lampung.
Fakta kemudian terungkap, foto KTP yang tersebar bukanlah milik dari pelaku penerobosan Istana Negara.
Pelakunya merupakan Siti Elina (usia 24 tahun), warga Jalan Sawal Raya, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Baca juga: Suami Wanita Penerobos Istana Ditangkap Densus 88, Diduga Terlibat Jaringan NII, Perannya Cari Dana
Kaget didatangi polisi
Gita baru menyadari foto KTP miliknya tersebar saat didatangi pihak kepolisian.
Kedatangan petugas untuk memastikan pemilik identitas KTP yang tersebar dikaitkan dengan aksi perempuan menerobos Istana Negara adalah Gita atau tidak.
"Ada polisi mendatangi saya, setelah itu saya baru lihat di HP soal kejadian itu dan KTP saya tersebar," ucap Gita, dikutip dari TribunLampung.com.
Gita sendiri membenarkan foto KTP tersebar di media sosial merupakan miliknya.
Meskipun demikian, ia tidak mengetahui kenapa foto KTP-nya bisa tersebar luas di media sosial.
"Facebook saja saya tidak punya, apalagi pengajuan pinjol juga enggak. Ya kaget kok bisa KTP tersebar," ucap Gita.
Gita menambahkan, saat terjadi aksi penerobosan di Istana Negara dirinya tengah mengajar.
Ia saat ini tercatat sebagai guru TK Pelita Khoirur Ummah, Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Langkapura, Kota Bandar Lampung.
Baca juga: Pengakuan Siti Elina Coba Terobos Istana Sambil Bawa Pistol: Ingin Temui Jokowi hingga Dapat Wangsit
Penjelasan Lurah Gedung Air
Lurah Gedung Air, Sahril Iskandar turun tangan langsung karena kehebohan yang terjadi.
Ia turut mendatangi Gita untuk mencari informasi dan memastikan foto KTP yang beredar.
"Sudah kita pastikan, alamat dan KTP memang benar seperti yang ada di foto itu, tetapi dia (Gita) bukan pelaku yang di Jakarta," kata Syahril, dikutip dari Kompas.com.
Keterangan yang sama juga disampaikan Camat Tanjungkarang Barat, Norcahyo.
Bahkan menurut Norcahyo, Gita selama ini belum pernah pergi ke Jakarta.
Ia selama di Bandar Lampung tinggal bersama orangtuanya.
"Artinya foto yang viral dengan identitas Gita ini tidak benar. Sepengetahuan kami dia ini orang baik dari keluarga baik baik," kata Norcahyo, dikutip dari TribunLampung.com.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)(Kompas.com/Tri Purna Jaya)