4. Luka-luka di tubuh korban
Yogen melanjutkan penjelasannya, kedua korban menderita luka parah akibat sabetan parang.
Kondisi paling parah dialami anak pelaku berinisial KCP.
Korban yang saat itu bersiap berangkat sekolah diserang membabi buta oleh ayahnya sendiri.
Akibatnya, KCP tewas akibat kehabisan darah. Sedangkan ibunya kritis.
"Jadi kalau dilihat dari lukanya memang sadis ada beberapa bacokan. Untuk luka anaknya ada di kepala, tangan, beberapa jari putus, mata, leher. Meninggal karena kehabisan darah. Untuk istri kritis luka di muka dan badan," urai Yogen.
Baca juga: Korban Pembacokan oleh Suaminya di Depok Sempat Kirim Pesan ke Keluarga Minta Dijemput
5. Motif masih misteri
Yogen menjelaskan, pelaku sudah diamankan tidak lama setelah kejadian.
RNA diciduk saat masih berada di sekitar lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
Sementara, motif kasus ini masih jadi misteri.
RNA masih bungkam dan belum memberikan keterangan ke pihak kepolisian.
Namun berdasarkan keterangan saksi, pelaku dan istrinya kerap terlibat cekcok.
"Kami gali lebih lanjut, karena sampai saat ini pelaku belum memberikan keterangan terkait motif apa terjadinya pembunuhan sadis ini," katanya, dikutip dari Kompas.com.
6. Pelaku menangis setelah beraksi