"Selalu diinjak-injak, saya juga sebagai laki-laki punya harga diri,” kata RNA.
Saat di hari eksekusi, di mana berawal dari cekcok, RNA sempat berinteraksi dengan KPC, anak sulungnya.
Namun KPC, disebut tak menggubrisnya.
RNA menduga anaknya sudah dipengaruhi oleh sang istri.
“Saya tanya enggak pernah jawab, saya tegur aja dia cuek aja gitu, saya emosi,” kata RNA, dikutip dari TribunJakarta.com.
“Saat itu saya ngomong ke anak saya, ‘Key dengar ayah mau bicara’, tapi dihiraukan malah buang muka, akhirnya dari situ saya muncak,” kata RNA.
Dari situlah emosi RNA memuncak, lantas dirinya mengambil senjata tajam (sajam) berupa golok dan mengayunkan ke tubuh sang istri.
Baca juga: Fakta Baru Ayah Bunuh Anak dan Lukai Istri di Depok, Motif hingga Detik-detik Penganiayaan Terungkap
“Spontan saya lihat golok di bawah meja, langsung saya bacok istri saya di leher,” kata dia.
Saat itu KPC sempat melarikan diri, namun RNA mengejar anak sulungnya tersebut hingga mengayunkan golok ke tubuh putri kandungnya tersebut.
KPC tewas mengenaskan, dengan luka di sekujur tubuhnya, seragam sekolahnya bahkan dipenuhi darah.
Sedangkan NI, saat ini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit, dirinya mengalami luka bacok di bagian wajah dan badan.
Sedangkan anak bungsu RNA dan NI yang masih berusia 1,5 tahun selamat, lantaran dibawa ke luar rumah.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika H) (Kompas.com/M Chaerul Halim)