Setelah itu Sulastri mengaku mendapat perlakuan tidak mengenakkan.
Ia ditarik paksa oleh pihak psikologi Polda Maluku Utara untuk konseling.
"Mereka bilang peserta yang tidak terpilih, silakan psikologis untuk konseling."
"Saya sempat berdiri bicara langsung yang psikologi tarik, jadi saya langsung bilang pak saya tidak gila," tegasnya dikutip dari TribunTernate.com.
Baca juga: Sosok Sulastri Irwan, Anak Petani yang Gagal Jadi Polwan, Digugurkan meski Lolos Tes
Menurutnya saat itu pihak panitia tidak memberikan kesempatan untuk berbicara.
"Saya hanya ingin bicara dan saya ingin pertanyakan, tapi mereka tidak kasih kesempatan untuk bicara, " ujarnya.
Sementara itu, Kuasa hukum Sulastri, M Bahtiar Husni mengungkapkan jika kliennya telah melewati seluruh tahap tes sampai pengumuman pantukhir kemudian dinyatakan lulus.
M Bahtiar Husni mempertanyakan keputusan panitia yang menggugurkan nama Sulastri karena alasan administrasi.
"Jadi kami selaku kuasa hukum menilai ini ada apa? Karena segala ketentuan dan administrasi bersangkutan telah melewati," ujarnya.
Menurutnya hal ini terlihat seperti mencari kesalahan Sulastri dan ada upaya untuk menggugurkannya.
"Dan bersangkutan tidak ada masalah, kenapa setelah lulus baru dikatakan melewati umur?."
"Ini seolah-olah mencari kelemahan dia, menurut kami syarat umur tadi. Jadi ini menurut kami ada yang tidak beres dari panitia," ujarnya.
Baca juga: Cerita Sulastri Irwan, Anak Petani yang Gagal Jadi Polwan hingga Mabes Polri Turun Tangan
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunTernate.com/Randi Basr)