TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Iwan alias Nasib (49) tewas mengenaskan dengan kondisi peluru menembus lehernya.
Iwan dikabarkan ditembak oleh oknum polisi di Jalan KL Yos Sudarso, Gang Mafo, Lingkungan XIV, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Senin (14/11/2022).
Menurut anak kandung korban, Rian (22) saat itu ayahnya sedang duduk di depan rumahnya seorang diri.
Pagi itu, ia sempat bersama dengan korban. Namun dirinya pergi sebentar untuk membeli sesuatu di dekat rumah dan meninggalkan ayahnya.
Baca juga: 5 Fakta Oknum Polisi Tak Sengaja Tembak Warga hingga Tewas di Pontianak, Video Kejadian Viral
"Aku tadi beli rokok bentar ke belakang, nggak berapa lama tiba-tiba ada suara tembakan," kata Rian kepada Tribun-medan, Senin (13/11/2022).
Setelah mendengar tembakan tersebut ia pun kembali ke rumah.
Rian langsung histeris melihat ayahnya sudah bersimbah darah.
"Ku pikir entah apa, rupanya ayahku sudah kena tembak di lehernya, sudah bercucuran darah di leher," ujarnya.
Rian mengaku, ketika itu sempat melihat ada tiga orang pria berpakaian kemeja putih yang diduga polisi lari meninggalkan ayahnya.
"Polisinya tiga orang, sempat lihat cuma nampak dua orang, satu di mobil," bebernya.
Menurut informasi yang diterima polisi datang ke lokasi tersebut untuk melakukan penggeledahan terkait kasus narkotika.
Tetapi, Rian menambahkan saat itu di lokasi atau pun dari korban tidak ditemukan barang bukti apapun.
Ia mengaku memang ayahnya merupakan penjual narkoba jenis sabu. Namun setahun terakhir sudah berhenti.
"Kata orang itu narkoba, tapi sudah setahun yang lewat ayahku nggak main narkoba lagi, nggak ada barang bukti," ucapnya.
Baca juga: Polisi Tembak Kaki Pelaku Penusukan Bocah, Kapolres Cimahi Beberkan Proses Pengungkapan Kasus
Rian mengatakan setelah melihat ayahnya bersimbah darah dirinya pun panik dan langsung menolong ayahnya dan membaw nya ke rumah sakit di kawasan Medan Marelan.
Ketika itu, ia membawa ayahnya ke rumah sakit dengan menggunakan sepeda motor.
"Pertama kena tembak darah berceceran, akulah yang bawa ke rumah sakit naik sepeda motor, dengan bercucuran darah baju penuh darah," bebernya.
Kondisi korban saat ini sudah sekarat lantaran darahnya terus mengalir.
Setibanya di rumah sakit di kawasan Marelan, korban pun dirujuk ke RS Bhayangkara Medan, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Rian menceritakan, selama berhenti menjual narkoba setahun terakhir, kesehariannya ayahnya merupakan penjual nasi goreng dan es kelapa di kawasan Belawan.
"Jualan nasi goreng di Belawan, bantuin ibu kadang buka es kelapa juga," pungkasnya.
Senjata Anak Buah
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Faisal Rahmat ketika dikonfirmasi mengatakan, peristiwa penembakan tersebut terjadi di Jalan KL Yos Sudarso, Gang Mafo, Kecamatan Medan Labuhan, Senin (14/11/2022).
Ia mengakui bahwa, Iwan tewas setelah tertembus peluru anak buahnya yang ketika itu sedang melakukan penggerebekan terkait kasus narkotika.
"Dapat saya jelaskan bahwa tadi Sat Narkoba mendapatkan informasi dari masyarakat, tentang adanya peredaran narkotika jenis sabu yang ada di Gang Mafo," kata Faisal kepada Tribun-medan, Senin (14/11/2022).
Faisal mengungkapkan, setelah mendapatkan informasi tersebut pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan mencari keberadaan informasi tersebut.
"Anggota Sat Narkoba melakukan pengecekan untuk memastikan informasi tersebut," sebutnya.
Setibanya anak buahnya di lokasi, petugas melihat pelaku melarikan diri dari rumahnya.
Baca juga: Kapolsek Kalibaru Dicopot Buntut Terlibat Kasus Narkoba Irjen Teddy Minahasa
"Pada saat itu tersangka ada di rumahnya, kemudian anggota Sat Narkoba melakukan penggerebekan untuk melakukan penangkapan terhadap tersangka, namun tersangka melarikan diri," ujarnya.
Dikatakannya, polisi yang curiga langsung melakukan pengejaran terhadap Iwan.
Tetapi, Faisal mengatakan ketika dikejar, petugas melihat pelaku membuang sesuatu ke arah tanah.
"Sehingga sebagai anggota mengamankan bungkusan yang dibuang itu, sebagian lagi mengejar tersangka," tuturnya.
Faisal menambahkan, setelah memeriksa bungkusan yang dibuang tersebut polisi mendapati bahwa itu merupakan narkoba jenis sabu.
"Setelah diperiksa ternyata bungkus tersebut berisi barang berbentuk kristal putih yang diduga adalah sabu-sabu, dengan berat kotor kurang lebih 20,91 gram," ungkapnya.
Selanjutnya, setelah menemukan barang bukti tersebut, petugas berupaya mengejar pelaku yang melarikan diri itu.
Ketika berhasil ditangkap, menurut Faisal pelaku sempat mencoba melawan petugas dan ingin merampas senjata api.
"Saat anggota melakukan pengejaran, ketika sudah berdekatan tersangka melakukan perlawanan dengan menggunakan pisau lipat," ujarnya.
Disaat itulah terjadi pertikaian antara pelaku dengan polisi, karena Iwan hendak merampas senjata api milik anggotanya.
"Terjadi pergumulan antara tersangka dengan anggota, pada saat bergumul si tersangka berusaha untuk meraih senjata api yang terselip di pinggang anggota," kata Faisal.
Diungkapkan Faisal, saat rebutan senjata itulah Iwan tertembak di bagian lehernya.
"Terjadi tarik menarik antara anggota dengan tersangka, sehingga kemudian senjata tersebut meletus dan mengenai bagian leher dari pada tersangka," bebernya.
Dia menyebutkan setelah insiden itu personelnya pun langsung kabur meninggalkan pelaku bersimbah darah di lokasi.
"Pada saat anggota kita ingin mengamankan si tersangka. Ternyata beberapa oknum warga datang untuk membela si tersangka, oknum warga dengan ramai-ramai melempari anggota dengan menggunakan batu," pungkasnya. (cr11/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Wajah Polisi Diduga Tembak Warga Medan di Labuhan, Keluarga Korban: Katanya Penggerebekan Narkoba