TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung akan pasang alat di tempat kejadian gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Pemasangan tersebut dikonfirmasi oleh Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu.
Selain memasang beberapa alat, Teguh juga mengungkapkan akan melakukan peninjauan.
"Tentunya kita melakukan survei, dengan memasang beberapa alat," kata Teguh seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Seismograf yang akan dipasang untuk mencatat data untuk kajian lebih lanjut.
"Pemasangan alat ini, dilakukan untuk memeroleh data, sehingga bisa digunakan untuk kajian lebih lanjut mengenai pergerakan sesar," tambahnya.
Baca juga: Gempa Cianjur, Anggota DPR Minta Pemerintah Fokus Evakuasi Korban
Ia juga menambahkan, seismograf juga bisa untuk menghitung peluruhan atau estimasi kapan gempa susulan dan kapan gempa akan berhenti.
"Intinya untuk kajian dan antisipasi," pungkasnya.
Koban Jiwa
Hingga pukul 19.34 WIB, tercatat ada 62 korban meninggal dunia.
Data tersebut diperoleh dari Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Korban meninggal tersebar di Desa Rancagoong, Kecamatan Cilau, Desa Limbagansari di Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang.
6 Siswa Meninggal
Ada juga enam siswa Madrasah Diniyah Ibnu Ajudin Al Yasin di Desa Cikancana, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang meninggal dunia.