Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan tim tenaga kesehatan (nakes) telah disiapkan untuk memberikan pertolongan serta perawatan bagi para korban luka alibat gempa bumi Cianjur.
Para nakes itu terdiri dari lebih dari 90 paramedis dan lebih dari 30 Dokter Spesialis Bedah.
Baca juga: Kemensos Bakal Dirikan Dapur Umum untuk Bantu Korban Gempa Cianjur
Mereka disiagakan untuk merawat korban yang mengalami luka ringan hingga berat.
"90-an paramedis, 30-an Dokter Bedah dari Asosiasi Kedokteran," jelas Kang Emil, di Pendopo Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) malam.
Selain nakes, persediaan oksigen pun dianggap cukup untuk mengantisipasi korban luka yang membutuhkan oksigen.
"Oksigen juga sudah memadai," kata Kang Emil.
Baca juga: Hari Ini Evakuasi Skala Besar Korban Gempa Cianjur, Kerahkan Ratusan Relawan dan Helikopter
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 5,6 skala richter mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada Senin kemarin dan menyebabkan korban jiwa serta kerusakan infrastruktur.
Berdasar data sementara yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur per Senin kemarin, pukul 21.00 WIB, korban meninggal mencapai 162 jiwa.
Sedangkan korban luka ringan mencapai 362 orang dan luka berat sebanyak 2.345 orang, lalu pengungsi mencapai lebih dari 13.400.
Tim Basarnas dan Relawan Mulai Sisir Korban Gempa Pagi Ini
Sebelumnya Kang Emil juga mengatakan jika tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah disiagakan untuk mengevakuasi korban gempa bumi Cianjur.
Begitu pula dengan helikopter yang disiapkan untuk memudahkan dan mempercepat proses pengevakuasian.
Baca juga: PUPR Mobilisasi Alat Berat, Jalan Cianjur-Cipanas Akan Bisa Dilintasi Lagi Siang Ini
"Saya mengapresiasi juga dari Basarnas, tim sudah datang, heli untuk evakuasi juga sudah datang," kata Kang Emil, di Pendopo Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) malam.
Ia menjelaskan bahwa proses evakuasi para korban akan dimulai pagi ini, tepatnya saat matahari muncul untuk memaksimalkan waktu evakuasi.
Dalam proses tersebut, dirinya berharap banyak korban selamat (survivor) yang ditemukan.
"Jadi rencana aksi evakuasi mulai matahari muncul, kita akan lakukan secepatnya sambil berharap survivor survivor masih bisa kita temukan dengan kerja kita," jelas Kang Emil.
Selain kehadiran Basarnas, ada pula lebih dari 100 relawan Jabar yang memiliki spesialisasi ahli SAR untuk membantu proses evakuasi para korban.
"Kemudian ada 100-an relawan dari Jawa Barat berdatangan dengan spek (spesialisasi) ahli SAR," papar Kang Emil.