Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Basarnas mengerahkan helikopter untuk membantu proses evakuasi korban gempa Cianjur.
Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi mengatakan helikopter ini juga dapat difungsikan untuk melakukan pemantauan udara.
Baca juga: Pengungsi Akibat Gempa M 5,6 di Cianjur Bertambah, Ridwan Kamil: Total 13.784 Orang
"Kami juga mengerahkan helikopter HR-3604 untuk melaksanakan pantauan dari udara, sekaligus untuk evakuasi media udara jika diperlukan," ujar Henri melalui keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).
Semua tim dilengkapi dengan peralatan urban SAR, di antaranya peralatan ekstrikasi dan peralatan Collapse Structure Search and Rescue (CSSR).
Henri mengatakan tim SAR dari Basarnas maupun Potensi SAR telah melaksanakan operasi SAR di sejumlah lokasi terdampak.
Di sektor 1, tim SAR menyisir kawasan pusat gempa di Desa Tegallega Kecamatan Warung Kondang.
Sektor 2 di kawasan Desa Mangunkerta dan Desa Cijedil Kecamatan Cugenang.
Sektor 3 di Kampung Gasol Kecamatan Cugenang dan kawasan longsor di jalan nasional Cijedil.
"Operasi kami maksimalkan di sejumlah titik yang diduga masih terdapat korban jiwa. Tim kami juga berupaya menjangkau kawasan-kawasan terpencil yang juga terdampak," ucap Henri.
Baca juga: Gempa Cianjur, Ada Angkot dengan Penumpang Anak-anak Masih Tertimbun Longsoran
Kendala yang dihadapi tim SAR di antaranya lokasi terdampak yang masif, akses jalan rusak sehingga jarak jangkau tim SAR menuju lokasi sedikit terhambat.
Selain itu, masih banyak korban yang tertimbun reruntuhan karena kejadian siang hari dimana korban masih berada di dalam ruangan atau di dalam rumah.
"Bagi kami, semua korban menjadi prioritas, orientasi kami adalah mencari dan menyelamatkan nyawa korban yang terdampak untuk secepatkan dievakuasi dan mendapatkan pertolongan medis," kata Henri.
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang mengguncang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) siang pukul 13.21 WIB.
Gempa pada kedalaman 10 kilometer pada koordinat 6.84 LS,107.05 BT atau sebelah barat daya Kabupaten Cianjur itu mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Data terakhir yang direlease Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 162 orang, luka-luka 326 orang, dan pengungsi 13.784.
Sementara kerusakan rumah dan bangunan tercatat 2345 unit. Gempa tersebut juga mengakibatkan tanah longsor di sejumlah titik sehingga menutup akses jalan.