TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mencatat sebanyak 145 kali gempa susulan di wilayah Cianjur, Jawa Barat hingg Selasa (22/11/2022) sore hari ini.
Gempa susulan di Cianjur ini, kata BMKG, tidak perlu dicemaskan.
Hal tersebut dikarenakan gempa susulan di Cianjur sebagian besar tidak dirasakan.
"Gempa susulan yang paling besar tercatat itu berkekuatab 4,2 magnitudo, dan paling kecil 1,2 magnitudo," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat menggelar jumpa pers di Pendopo Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11/2022), dikutip dari TribunJabar.id.
"BMKG memperhitungkan selama 4 hari gempa tersebut makin berkurang dan berhenti," lanjutnya.
Sementara itu, Dosen Fakultas Teknik Geologi Unpad, Ismawan mengatakan, gempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat pada Senin lalu bukanlah karena pergerakan Sesar Cimandiri.
Baca juga: Mendagri Instruksikan Perbaikan Jalan di Lokasi Gempa Cianjur Dikebut
Ia mengatakan, hal tersebut dikarenakan lokasi episenter gempa di Cianjur berada jauh dari bentangan Sesar Cimandiri.
Meski arahnya sama, namun Ismawan meyakini gempa di Cianjur bukan dari Sesar Cimandiri.
"Saya menganalisis gempa ini karena pergerakan sesar yang baru dan belum banyak diketahui orang."
"Dikatakan belum banyak yang tahu ya karena bisa jadi jejaknya pelurusan sesar itu tertutupi oleh beberapa faktor," katanya, dikutip dari TribunJabar.id.
Ia mengatakan, Cugenang, yang menjadi episenter gempa Cianjur, berjarak 10 kilometer di sebelah utara jalur patahan Cimandiri.
Baca juga: Warga Dengar Suara Lirih Minta Tolong saat Mencari Keberadaan Ibu Hamil Korban Gempa Cianjur
Jalur Sesar Cimandiri bermula dari Palabuhanratu membentang ke timur dan berbelok ke utara di sekitar episenter gempa kemarin.
Kemudian, dugaan itu diperkuat hasil penelitian sebelumnya yang menyebut lebar dari Sesar Cimandiri berkisar 8-10 meter, dan kontur Sesar Cimandiri yang memiliki kemiringan ke selatan, sehingga lokasi episenter gempa dengan kedalaman 10 kilometer dipastikan ada di luar jalur Sesar Cimandiri.
Lokasi episenter yang ada dekat Gunung Gede, lanjutnya, kemungkinan jejak sesar tertutupi oleh endapan gunung api.