TRIBUNNEWS.COM - Seorang korban gempa Cianjur, Jawa Barat, menceritakan detik-detik saat gempa terjadi.
Korban Gempa Cianjur, Ainur Jannah, berhasil selamat dari gempa yang terjadi pada Senin (21/11/2022) lalu.
Warga Kecamatan Cugenang, Cianjur, ini tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur karena mengalami sejumlah luka.
Saat ini, Ainur berada di tenda darurat RSUD Sayang Cianjur.
Ainur mengungkapkan, anak dan suaminya juga selamat dari gempa Cianjur.
Namun, rumahnya roboh hingga sempat menimbun keluarganya.
Ainur mengalami luka di dekat mata kanannya akibat terkena reruntuhan bangunan.
Selain itu, dirinya mengalami benjolan di kepala hingga merasa pusing.
Sebelum terjadi gempa, perempuan tersebut bersama suami dan anaknya tengah tidur siang.
Ketika gempa, mereka tidak bisa lari karena tertimbun reruntuhan bangunan rumah.
"(Luka) kena beton, kan saya terkubur. Rumah saya rata semua, saya terkubur lagi tidur sama anak yang paling kecil," ujarnya dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (23/11/2022).
"Saya tertimbun hampir 10 menit sama suami saya," ungkap Ainur.
Baca juga: Data BNPB: Korban Meninggal Gempa Cianjur Tembus 268 Orang
Dirinya berujar, rumahnya langsung roboh setelah terjadi getaran.
Sehingga, keluarganya sempat kesulitan saat berusaha menyelamatkan diri.
"Ada getaran, tapi rumah saya langsung roboh."
"Langsung tertimbun saya saat tidur saya sama anak dan suami saya."
"Jadi enggak bisa lari sama sekali," papar Ainur.
Ia menambahkan, suaminya juga dirawat di rumah sakit dan akan menjalani operasi.
"Iya (suami berhasil selamat), tapi kondisinya sekarang dirujuk di rumah sakit Sukabumi mau dioperasi, dadanya retak," katanya.
Pengakuan Petugas Medis RSUD Sayang Cianjur
Sementara itu, ambulans yang hilir mudik datang ke RSUD Sayang Cianjur membuat para petugas medis trauma.
Hal ini diakui Dian yang menjadi relawan petugas medis di tenda korban gempa Cianjur, Selasa (22/11/2022).
“Saya trauma setiap dengar suara ambulans datang karena saking banyaknya pasien,” ungkapnya.
Baca juga: Ya Allah, Nak, Tangis Deden Lihat Anaknya di Dalam Kantong Jenazah, Meninggal akibat Gempa Cianjur
Menurutnya, sejak pagi hingga malam hari, pasien korban gempa yang ditangani jumlahnya mencapai ratusan.
Para pasien yang membutuhkan penanganan lebih lanjut lalu dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Bandung hingga ke Sukabumi.
Dian menyebut, kebanyakan pasien mengalami luka terbuka dan patah tulang akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Saat ini, jumlah pasien yang menempati tenda darurat RSUD Sayang Cianjur sudah berangsur-angsur berkurang.
Update Korban Gempa Cianjur
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data jumlah korban gempa Cianjur hingga Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan sebanyak 268 meninggal dunia akibat gempa Cianjur.
Dari data korban meninggal, sebanyak 122 orang telah berhasil diidentifikasi.
Baca juga: Cerita Korban Gempa di Cianjur Belum Dapat Bantuan, Terpaksa Utang ke Warung Demi Bertahan Hidup
"Korban meninggal dunia 268 jiwa, yang sudah teridentifikasi sebanyak 122 jenazah, masih ada korban hilang sejumlah 151 orang."
"Kita akan berusaha semaksimal mungkin agar seluruh korban ditemukan," ujar Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Selasa, dilansir laman bnpb.go.id.
Data warga yang mengungsi berjumlah 58.362 orang.
Lalu, sebanyak 1.083 orang dilaporkan mengalami luka-luka.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Reynas Abdila)