TRIBUNNEWS.COM, BOGOR -- Posko-posko darurat terlihat bermunculan di sepanjang Jalan Raya Cipanas-Cianjur di hari ketiga pascagempa di Cianjur.
Pantauan Tribunnews.com pada Rabu (23/11/2022), Posko darurat tersebut didirikan warga untuk menampung sumbangan dari masyarakat.
Terlihat, Posko dibangun seadanya dari kain putih lalu ditulis tangan seadanya.
Di dekat Posko, biasanya terdapat beberapa warga yang siap menerima sumbangan.
Bahkan, di beberapa Posko, masyarakat menyodorkan kotak sumbangan kepada warga yang melintas.
Baca juga: Bertemu Alumni Universitas Jayabaya, Bamsoet Dorong IKA Jayabaya Peduli Korban Gempa Cianjur
Tulisannya " Donasi Korban Gempa "
Hitungan kasar di jalan sejauh 3 km, terdapat belasan Posko.
Di kanan kiri Jalan Raya Cipanas-Cianjur, terlihat beberapa rumah warga yang rusak akibat gempa.
Bahkan di Desa Cibeurum, terlihat beberapa rumah rusak parah dan ada juga yang rusak parah.
Di beberapa Posko besar, lengkap dengan tenda pengungsi.
Terlihat beberapa warga terutama Ibu ibu dan anak- anak berada di dalam tenda.
Sedangkan warga lainnya, terlihat menurunkan sumbangan logistik yang dikirim langsung warga di luar Cianjur.
Fokus Penyelamatan Korban
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, periode 3 hari pascagempa Cianjur, fokus tim gabungan melakukan penyelamatan dan pencarian korban terdampak.
"Fokus giat tanggap darurat dalam 3 kali 24 jam pertama adalah pencarian dan penyelamatan warga terdampak. Berjalan paralel, sudah tergelar 14 titik pengungsian dengan fasilitas dapur umum, tenaga medis dan logistik yang memadai dan terus disempurnakan," ungkap Suharyanto dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (23/11/2022).
Tercatat sebanyak 90 personil dengan kemampuan penyelamatan dan peralatan pendukung termasuk menggunakan anjing pelacak diterjunkan ke titik pencarian.
Baca juga: Selain Terdampak Gempa, Kini Kampung Rawa Cina Kidul dan Rawa Cina Kaler Cianjur Kebanjiran
"Pencarian hari ini di Sektor 1 Kampung Cugenang RT 02, Sektor 2 Kampung Rawa Cina Desa Nagrak, Sektor 3 Kampung Salakawung Desa Sarampat, Sektor 4 di Warung Sate Sinta," lanjutnya.
Suharyanto memastikan, bagi warga terdampak yang rumahnya rusak, akan mendapatkan dana hingga rumahnya dibangun kembali.
"Menunggu proses rehabilitasi dan rekonstruksi, warga terdampak akan diberikan dana tunggu hunian bagi mereka yang bisa tinggal di rumah kerabat," kata dia.
Disampaikan sebelumnya, 151 orang dilaporkan hilang pascagempa dengan magnitudo 5,6 yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) siang WIB itu. Keberadaan warga tersebut masih belum ditemukan.
"Masih ada korban hilang dan ini masih dilakukan pencarian secara terus-menerus sejumlah 151 orang. Apakah 151 orang ini nanti bagian dari yang belum teridentifikasi nanti kami akan dalami lebih lanjut begitu," kata dia dalam konferensi bersama BMKG, Selasa (22/11/2022). (Yulis)