Rumahnya yang rusak juga makin menambah kepiluan Sudirman.
Terlebih, saat dinyatakan selesai dari pengungsian, ia bingung harus tinggal di mana.
"Ya mudahan-mudahan ada penanganan cepat dari pemerintah dan ada bantuan juga dari para dermawan," ungkapnya.
Bantuan Belum Merata
Bantuan yang belum merata juga diungkapkan oleh Rizal Rifai, seorang relawan pegiat alam bebas Yosbray Cianjur.
Terlebih di daerah terisolir Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Ia mengatakan, wilayah yang paling jauh dari jalan utama masih sangat membutuhkan bantuan.
Baca juga: Gempa Cianjur: 39 Orang Masih Hilang, 107 Jenazah Belum Teridentifikasi
Beberapa wilayah, terangnya, juga hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki.
"Saya sudah masuk sampai ke wilayah (Kecamatan Cugenang) yang paling jauh dari jalan utama. Di sana masih sangat membutuhkan bantuan. Tidak hanya minim, sebagian malah tidak ada karena akses ke sana hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki," ujar Rizal seperti yang diberitakan TribunJabar.
Rizal bersama tim Yosbray yang berisi warga cianjur mengaku telah turun langsung ke titik-titik bencana, tak lama setelah gempa terjadi.
Pihaknya juga melakukan penyisiran untuk menjangkau wilayah yang masih terisolir.
Tak hanya itu, ia bersama timnya juga membawa tenda, terpal, dan kebutuhan lainnya yang bisa dibawa melewati akses yang tak bisa dijangkau.
"Sambil melakukan penyisiran, kami membawa tenda, terpal, dan kebutuhan-kebutuhan yang mampu dibawa melewati akses yang cukup sulit, karena memang ada beberapa titik yang tidak bisa dilalui kendaraan. Harus berjalan kaki," tambahnya.
Rizal menambahkan, akan membawa genset untuk penerangan.