TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu yang tengah hamil sembilan bulan menjadi korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Sebelumnya, perempuan berinisial DS ini tertimbun bangunan rumah tiga lantai ketika gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022) siang.
Kini, Tim SAR gabungan sudah berhasil mengevakuasi DS (22), warga Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Namun, kondisinya tak tertolongkan bersama janinnya.
Mertua DS bernama Asep Badar menceritakan, dirinya merasa lemas setelah istri dari anaknya ditemukan.
"Lemes banget rasanya, gimana kondisi anak saya," katanya dalam Laporan Khusus Kompas TV, Kamis (24/11/2022).
Baca juga: 4 Jasad Guru TK Korban Longsor Gempa Cianjur Ditemukan di Dekat Sungai, Ada yang Sedang Peluk Anak
Lebih lanjut, Asep mengungkap, ketika kejadian gempa, dirinya sedang melaksanakan sholat Dzuhur di masjid sekitar.
Lantas, gempa mengguncang wilayah Cianjur.
Ia langsung menyelamatkan diri dan bergegas melihat kondisi keluarganya di rumah.
Asep menyebut, dirinya ingat keluarganya dan segera ke rumahnya dan melihat kondisi rumahnya ambruk.
"Kebetulan saat ini, sebelum kejadian baru sholat Dzuhur, pas beres sembahyang dari masjid, sudah langsung kejadian itu. "
"Ada dentuman keras, tidak sampai berapa detik, tiba-tiba rumah tetangga ikutan roboh," ucapnya.
Pada waktu itu, Asep mengatakan, anak pertamanya juga hampir menjadi korban.
"Kebetulan itu, anak pertama saya hampir jadi korban, posisinya di teras rumah sedang mengiris bawang, sempat lari dulu keluar," ungkapnya.
Namun, istri dari anak Asep ini sedang di rumah.
Ia tak sempat menyelamatkan diri dan tertimbun reruntuhan bangunan rumah berlantai tiga itu.
"Kebetulan lagi di dapur, nggak sempat melarikan diri," katanya.
Asep menambahkan, anaknya yang sedang hamil 9 bulan itu sebenarnya akan menjalani proses persalinan.
Pada pagi harinya, Asep menyebut, anak mantunya sudah mengeluhkan kondisinya.
"Paginya itu, dia sudah bilang sudah sering buang air, kayaknya mau melahirkan," cerita Asep.
Sementara itu, kisah pilu juga dialami Sandi yang merupakan warga Cugenang, Cianjur, Jabar.
Sandi menyebut, istri dan anaknya menjadi korban gempa.
Sebagai informasi, gempa magnitudo 5,6 yang berpusat di Cianjur, Jawa Barat terjadi pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.
BMKG menyatakan, gempa di Cianjur berada di kedalaman 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa tak hanya dirasakan di wilayah Cianjur, tapi juga terasa hingga daerah Jabodetabek dan Bandung.
Update Korban Gempa, 272 Orang Meninggal
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengumumkan sebanyak 272 orang dilaporkan meninggal dunia dan 2.046 orang luka-luka.
Dari jumlah tersebut, sebanyak sebanyak 165 jenazah sudah teridentifikasi identitasnya.
"Sebanyak 272 jenazah, karena hari ini ditemukan satu jenazah atas nama Ibu Nining, umur 64 tahun."
"Sekarang 272, dari 272 ini yang sudah dapat diidentifikasi by name by address-nya ada 165 orang," ucapnya dalam keterangan pers secara daring, Kamis (24/11/2022) sore.
Baca juga: Suami Istri Ini Lolos dari Maut saat Gempa Cianjur Hancurkan Rumah Mereka: Satu Jam Kami Tertimbun
Suharyanto menyebut, pihaknya kini masih dicari terus identitas 107 jenazah lainnya.
Terkait korban hilang, Surharyanto mengatakan, ada 39 orang yang hilang.
"Kemudian, korban hilang ada 39. Sebanyak 32 memang warga Cijedil, Kecamatan Cugenang dan ada tujuh warga yang melintas di sekitar tersebut."
"Semua korban ini sudha teridentifikasi identitasnya," jelasnya.
Mengenai korban yang mengungsi, Suharyanto menyebut, sebanyak 62.545 orang berada di posko pengungsian hingga Kamis (24/11/2022).
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJabar.id, Kompas.tv)
Simak berita lainnya terkait Gempa Berpusat di Cianjur