News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tawuran antar Pelajar di Medan Kembali Memakan Korban Jiwa, Polisi Cari Dalang Dibalik Aksi Tawuran

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Penganiayaan - Aksi tawuran pelajar di kota Medan telah memakan dua korban jiwa dalam dua bulan terakhir.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pelajar SMK Negeri 9 tewas usai terlibat tawuran di sebuah SPBU di Jalan Kapten Sumarsono, Desa Helvetia Kecamatan Sunggal, Sumatra Utara, Jumat (25/11/2022) siang.

Aksi tawuran pelajar di kota Medan yang merengut nyawa juga pernah terjadi pada bulan Oktober 2022 lalu.

Sehingga dalam kurun waktu dua bulan ada dua pelajar yang tewas akibat tawuran.

Mereka adalah Yuda Tri Buana (18) warga Kecamatan Percut Seituan, dan Eko Farid Azam (16) warga Kecamatan Medan Sunggal yang meninggal Jumat kemarin

Kapolrestabes Medan, Kombes Valentino Alfa Tatareda akan melakukan penyelidikan terkait kelompok dibalik tawuran pelajar ini.

Baca juga: Bawa 2 Celurit dan Stik Golf Diduga Mau Tawuran, Seorang Pemuda Diringkus Polisi di Wilayah Cipete

Tawuran di kota Medan diduga didalangi oleh Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) tertentu.

Menurutnya, aksi tawuran pasti ada kelompok yang mengakomodir karena melibatkan banyak massa.

"Nanti kita akan lidik ke arah sana, kita tau dari geng-geng motor ini memang ada seperti binaan dari kelompok-kelompok," ujarnya pada Senin (28/11/2022) dikutip dari TribunMedan.com.

Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada lagi aksi tawuran pelajar di kota Medan yang dapat mengakibatkan pelajar meninggal.

"Nanti akan kita kembangkan," tambahnya.

Kombes Valentino mengungkapkan aksi tawuran pelajar di kota Medan tidak hanya melibatkan pelajar namun juga ada alumni dan siswa yang putus sekolah.

Setelah ada korban jiwa, petugas berupaya semaksimal mungkin mencegah aksi serupa kembali terjadi dan melibatkan berbagai pihak.

"Kedepan kita akan kerjasama dengan dinas pendidikan untuk melakukan pencegahan aksi tawuran ini. Selain itu peran sekolah dan orangtua juga penting untuk melakukan pencegahan," jelasnya.

Baca juga: Beri Efek Jera, Para Pelajar di Banten yang Terlibat Tawuran Akan Dikeluarkan dari Sekolah

Tersangka pembunuhan ditangkap

Ilustrasi Penganiayaan - Aksi tawuran pelajar di kota Medan telah memakan dua korban jiwa dalam dua bulan terakhir. (http://www.ladbible.com)

Polrestabes Medan menangkap dan menetapkan lima tersangka kasus pembunuhan terhadap seorang pelajar SMK Negeri 9 Medan.

Para tersangka kasus pembunuhan ini adalah SA alias Padang, RML, KEG, JS, dan ALN.

Mereka merupakan mantan siswa SMK Eka Prasetya yang terlibat tawuran hingga mengakibatkan satu pelajar tewas.

Korban yang bernama Eko Farid Azam (15), meninggal karena kehabisan darah setelah ada luka di paha kirinya.

Kombes Valentino Alfa Tatareda menjelaskan jika kasus pembunuhan ini berawal dari aksi tawuran antara dua sekolah yakni SMK Negeri 9 dan SMK Eka Prasetya.

"Dari SMKN 9 termasuk korban ini menuju ke SMK Eka Prasetya, di sana terjadi aksi lempar-melempar," ujarnya dikutip dari TribunMedan.com.

Baca juga: Kronologi Remaja Tewas saat Tawuran di Percut Sei Tuan, 4 Pelaku Ditangkap, Motif Terungkap

Karena merasa kalah jumlah, pasukan dari SMK Negeri 9 kabur melarikan diri.

"Karena kalah jumlah mereka melarikan diri," tambahnya.

Korban ketika itu melarikan diri bersama temannya ke SPBU untuk mengisi bensin.

Namun keberadaan korban diketahui oleh siswa SMK Eka Prasetya dan korban dianiaya hingga tewas.

"Ternyata dari SMK Eka Prasetya ada yang mengejar dan terjadilah kejadian penganiayaan tersebut terhadap korban," jelasnya.

Menurutnya, tawuran antara kedua sekolah ini sudah direncanakan oleh masing-masing pelajar sekolah melalui obrolan WhatsApp.

"Jadi untuk pemicu kejadian tawuran ini dari hasil penyelidikan sementara, memang para pelajar ini sudah merencanakan untuk tawuran antar sekolah," terangnya.

Ia menambahkan jika kedua sekolah ini sama-sama memiliki dendam dari kejadian tawuran sebelumnya.

"Diduga sudah ada kejadian-kejadian sebelumnya yang mengakibatkan dendam antara sekolah-sekolah ini," ungkapnya.

Pelaku utama dalam kasus pembunuhan ini adalah Padang yang melukai korban dengan celurit hingga korban kehabisan darah.

"Barang bukti yang digunakan yaitu satu buah celurit dan sudah diakui oleh pelaku atas nama P tadi," ujarnya.

Baca juga: Ini Cara Kapolres Jaksel Cegah Tawuran di Manggarai: Mulai Pos Pantau hingga Patroli Jalan Kaki

Sebelumnya Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu Suyanto Usman Nasution mengatakan petugas langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapat laporan.

Namun setelah sampai di TKP, korban sudah meninggal dunia.

"Benar ada terjadi tawuran, kemudian kami lakukan pengamanan dan olah TKP."

"Korban sudah kita bawa ke rumah sakit dan korban meninggal dunia," ujarnya dikutip dari TribunMedan.com.

Iptu Suyanto menjelaskan SPBU langsung ditutup setelah petugas datang dan para pegawai yang ada di lokasi akan dimintai keterangan.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Randy PF Hutagol/Alfiansyah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini