News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Briptu Muhammad Lasminto, Copilot Heli NBO yang Jatuh Ternyata Baru 8 Bulan Nikahi Gadis Banyuwangi

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Briptu Mochamad Lasminto, co-pilot helikopter NBO-105/P-1103 milik Polri yang jatuh saat dalam perjalanan dari Pangkalan Bun, di Palangka Raya menuju Tanjungpandan, Belitung, pada Minggu (27/11/2022) lalu.

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Ada cerita menarik tentang sosok Briptu Mochamad Lasminto, co-pilot helikopter Polri yang jatuh di perairan Belitung Timur, Minggu (27/11/2022).

Hal itu dikemukakan oleh M Johiri, sahabat almarhum yang mengaku memiliki cerita pilu mengenai sahabatnya yang baru saja menikah itu.

Briptu Mochamad Lasminto merupakan co-pilot dalam penerbangan helikopter NBO-105/P-1103 milik Polri rute Pangkalan Bun, Palangka Raya menuju Tanjungpandan, Belitung pada Minggu (27/11/2022) lalu.

Namun, diduga karena cuaca buruk helikopternya hilang kontak lalu jatuh di Perairan Buku Limau, Manggar, Belitung Timur.

Jenazahnya baru ditemukan dua hari kemudian dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Lelaki asal Serang, Banten berusia 26 tahun itu tercatat sebagai anggota Korps Polairud Baharkam Polri.

Almarhum  juga diketahui baru delapan bulan menikah dengan seorang gadis asal Banyuwangi, Jawa Timur.

Salah satu sahabatnya yang ada di Serang, M Johiri mengenang Briptu Lasminto sebagai sosok yang periang suka bercanda, tidak sombong, dan sangat bijaksana.

Mereka sudah bersahabat sejak tujuh tahun belakangan karena sama-sama memiliki hobi bermain burung merpati.

Baca juga: Hari Ini Dua Jenazah Awak Helikopter Polisi NBO 105 yang Jatuh Dipulangkan ke Kampung Halaman

"Kami bertemu di tempat kontes burung merpati Citra Gading Serang Banten. Saya kaget dan sedih saat mendengar berita sahabat saya helikopternya jatuh," kata Johiri saat dihubungi posbelitung.co, Rabu (30/11/2022).

Johiri bilang terakhir dia bertemu dengan Briptu Lasminto pada tanggal 29 Oktober 2022 lalu.

Saat itu dia mengunjungi Johiri untuk memesan ayam kampung kesukaannya.

Saat bertemu untuk terakhir kalinya itu, Johiri memang merasa ada yang aneh dengan Briptu Lasminto.

Briptu Lasminto ketika itu agak pendiam dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya bertemu yang selalu riang gembira.

Baca juga: Kendala Cuaca Halangi Pencarian Helikopter NBO-105/P-1103 yang Jatuh

"Saat saya tawari makan juga katanya lagi rutin puasa Senin Kamis," tambah Johiri.

Dia mengatakan, salah satu momen mengesankan bersama Briptu Lasminto adalah saat dia memberikan kasur tidur untuk Johiri dan istrinya sebagai kado pernikahan.

Johiri mengatakan kebaikan Briptu Lasminto sangat banyak karena dia mengenal Briptu Lasminto cukup lama.

Johiri mengaku saat mendengar berita kecelakaan helikopter yang menewaskan Briptu Lasminto, dia sempat dua kali berusaha menelepon whatsapp Briptu Lasminto. Namun tidak ada jawaban.

"Sampai Senin malam saya masih berharap adanya keajaiban kepada sahabat saya supaya selamat. Tapi ternyata takdir berkata lain. Alhamdulillaah jasadnya sudah ditemukan," kata Johiri yang terdengar menahan tangis.

Evakuasi korban Helikopter NBO-106/P-1103 yang jatuh di perairan Belitung bernama Bripka Joko Mudo, Rabu (30/11/2022) dini hari di Pelabuhan ASDP Manggar. (Pos Belitung/Disa Aryandi)

Baca juga: 18 Emak-emak Dilibatkan di Dapur Umum, Siapkan Konsumsi Buat Tim SAR Pencarian Helikopter di Beltim

Istri Johiri, Lis juga mengatakan Briptu Lasminto adalah orang yang sangat baik. Katanya, walaupun dia anggota polisi tapi tetap rendah hati dengan semua kalangan masyarakat.

"Orangnya sangat royal, sopan, dan suka menyapa orang. Pokoknya baik orangnya. Semoga almarhum diterima di sisi Allaah SWT dan ditempatkan di surga," harap Lis.

Harapan senada juga dikatakan Johiri. Dia sebagai sahabatnya mengaku sudah ikhlas merelakan kepergian Briptu Lasminto.

Dia mewakili Briptu Lasminto meminta maaf kepada semua rekan, teman, dan sahabat jika Briptu Lasminto ada kesalahan.

"Semoga sahabat saya Briptu Lasminto bisa 'terbang' lebih tinggi dan mendapat terbaik di sisi Allaah SWT," harapnya.

Tiga korban telah ditemukan

Sebelumnya diberitakan, Copilot helikopter NBO 105 dari Baharkam Polri, Briptu Lasminto ditemukan tim SAR gabungan, Selasa (29/11/2022) pukul 09.45 WIB.

Titik ditemukan pada koordinat 02°49'42.95" 108°23'44.56" di sekitar pelabuhan ASDP Mangga.

Briptu Lasminto ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan kondisi tubuh utuh menggunakan seragam lengkap.

Sebagai informasi, ada empat kru yang berada di helikopter Polri ini.

Mereka adalah Capt pilot AKP Arif Rahman Saleh, Co pilot Briptu Lasminto, Mekanik Teknis Bripka Joko Mudo dan Mekanik Teknis Bripda Khoirul Anam.

Dua kru telah berhasil ditemukan yakni Mekanik Teknis Bripda Khoirul Anam pada Senin (28/11/2022) kemarin dan Co Pilot Briptu Lasminto pada hari ini Selasa (29/11/2022)

Pada Selasa malamnya kembali ditemukan kru lainnya Mekanik Teknis Aipda Joko.

Pencarian hari keempat

Pencarian terhadap Helikopter NBO-105/P-1103 dan satu korban atau Pilot Helikopter AKP Arif Rahman Saleh, masih terus dilakukan Tim SAR Gabungan, Rabu (30/11/2022).

Pencarian pada hari keempat ini, operasi SAR Gabungan mengerahkan seluruh armada.

Terdapat 11 armada yang diturunkan pada operasi SAR hari ini, mulai dari menggunakan kapal Polairud, KPLP, Dinas Perhubungan, Kapal Nelayan, Basarnas, TNI-AL hingga pengerahan Helikopter dan pesawat.

"Semua akan disebar ke beberapa titik yang sudah ditentukan. Pencarian masih sama dengan area kemarin, hanya saja ditambah ke arah tenggara Pulau Buku Limau," kata Ketua Pelaksana SAR Gabungan Pencarian Helikopter BN105/P-1103 Kombes Pol Drs Indrawan kepada Posbelitung.co, Rabu (30/11/2022).

Tim SAR Gabungan menambah area pencarian ini, mengingat area tersebut ada lokasi penemuan jenazah Bripka Joko Mudo.

"Kami harapkan dengan adanya penemuan jenazah ketiga, ada titik terang terhadap titik koordinat jatuhnya Helikopter," ucapnya.

Pencarian terhadap Helikopter NBO-105/P-1103, Rabu (30/11/2022) dibantu empat unit kapal TNI-AL.

Dari keempat kapal tersebut, ada satu kapal yang akan dimaksimalkan dalam operasi SAR Gabungan ini, yakni KRI Spica 934.

KRI ini akan melakukan penyisiran seluas mungkin di berbagai area atau titik koordinat yang telah ditentukan, mengingat KRI tersebut memiliki sonar dengan jangkauan luas.

Sonar itu bisa mendeteksi benda-benda logam. Sehingga apabila ditemukan benda yang mencurigakan, maka akan dilakukan tindaklanjut dari Tim SAR Gabungan.

"Tentunya sonar ini sangat membantu sekali, namun kembali kepada penginderaan sonar tersebut nantinya," kata Ketua Pelaksana SAR Gabungan Pencarian Helikopter BN105/P-1103 Kombes Pol Drs Indrawan. (Posbelitung.co/Disa Aryandi/Riki Pratama/Bryan Bimantoro)

Laporan Reporter: Dedy Qurniawan CC | Sumber: Bangka Pos

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini