Laporan Wartawan Pos Belitung Dede Suhendar
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Penumpang KM Lawit meninggal dunia saat kapal berlayar dari Jakarta menuju Tanjungpandan, Jumat (2/12/2022) kemarin.
Ruslan asal Bima, Nusa Tenggara Barat itu langsung dievakuasi ke RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan ketika kapal sandar di Pelabuhan Tanjung Batu pada Sabtu (3/12/2022) sekitar pukul 10.30 WIB.
"Awalnya saya dapat info dari kapal hampir pukul 22.00 WIB semalam. Mereka minta dikabarkan terkait informasi penumpang yang meninggal kepada stakeholder pelabuhan di Belitung," ujar Kasub PT Pelni Cabang Tanjungpandan Maulana kepada posbelitung.co.
Ketika KM Lawit sandar di Pelabuhan Tanjung Batu, jenazah diperiksa petugas KKP Kelas III Pangkalpinang Wilker Tanjungpandan bersama KSOP, Polsek Badau dan petugas lainnya.
Kemudian, dievakuasi menuju kamar jenazah untuk dilakukan pemeriksaan visum luar.
Baca juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Penumpang Kapal Pesiar Berhasil Dievakuasi setelah 15 Jam di Laut
Maulana menambahkan, almarhum merupakan penumpang dari Jakarta hendak menuju Pontianak.
"Tapi karena yang bersangkutan meninggal dunia, kami turunkan di pelabuhan terdekat," katanya.
Segala biaya dan asuransi penumpang sudah diurus oleh PT Pelni, termasuk rencana pemulangan jenazah ke daerah asalnya.
"Supaya pihak keluarga tidak perlu repot mengurus. Rencananya akan dipulangkan ke daerah asal," katanya.
Kronologi Meninggalnya Ruslan
Sementara Bakri, rekan Ruslan penumpang KM Lawit yang meninggal saat pelayaran menuju Belitung terduduk di depan Kamar Jenazah RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan.
Sesekali ia menunduk dan mengangkat telpon mengabarkan temannya yang sudah meninggal dunia.
Ia masih tak percaya jika rekannya yang ingin merantau ke Pontianak itu tiba-tiba meninggal di perjalanan.
"Karena dia masih sempat ngobrol dan minta bikin kopi waktu di kapal. Tapi tiba-tiba sudah meninggal," ujarnya pria 43 tahun itu kepada posbelitung.co pada Sabtu (3/12/2022).
Awalnya dirinya bersama lima temannya termasuk korban berangkat dari Jakarta menuju Pontianak menggunakan KM Lawit pada Jumat (2/12/2022) kemarin.
Ketika di ruang tunggu pelabuhan, mereka hampir ketinggalan dan harus berlari menuju kapal.
Setibanya di kapal, Ruslan sempat duduk mengambil kasur karena kelelahan dan minta dibuatkan segelas kopi.
Merasa tidak terjadi apa-apa, Bakri pergi mandi tapi sepulangnya dari kamar mandi, Ruslan sudah dibawa ke lantai atas kapal.
"Dia bikin sendiri kopi tapi belum sempat diminum. Memang dia sempat bilang dadanya sakit," ungkapnya.
Bakri mengungkapkan mereka berlima rencananya merantau ke Pontianak untuk bekerja di perkebunan sawit.
Pria asal Bima itu mengatakan sebelumnya sempat menempuh perjalanan dua malam dari Bima menuju Jakarta.
"Kami mau kerja sawit di Pontianak, baru pertama kali ini lah merantau," katanya.
Diduga Serangan Jantung
Setibanya di Ruang Pemulasaraan Jenazah RSUD Marsidi Judono, jenazah Ruslan dilakukan visum luar oleh dokter didampingi anggota Inafis Polres Belitung.
Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh jenazah sedangkan waktu kematian diperkirakan lebih dari 12 jam karena ditemukan lebam mayat yang susah hilang.
"Dari kronologis meninggalnya ini habis aktifitas berat, jadi curiganya serangan jantung atau sebenarnya ada penyakit lain dan belum diidentifikasi sebelumnya," kata Dokter Umum RSUD Marsidi Judono dr Feni Andriani kepada posbelitung.co.
Sebagian artikel telah tayang di PosBelitung.co dengan judul Penumpang KM Lawit yang Meninggal Dunia dan Dievakuasi di Belitung Sempat Mengeluh Dada Sakit