News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diminta Orangtua Semprotkan Hama di Kebun Jagung, Pemuda Luwu Justru Kesetrum Kabel Jerat Babi

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi mayat - Muh Riyal (19) ditemukan warga di kebun jagung milik Ukkase ditemukan tak bernyawa. bPemuda Keluarahan Bonepute, Kecamatan Larompong Selatan, Kabupaten Luwu itu diperkirakan meninggal, Minggu (4/12/2022) sekitar pukul 08.00 Wita pagi.

Laporan Wartawan Tribun Timur Sauki Maulana

TRIBUNNEWS.COM, LUWU - Muh Riyal (19) ditemukan warga di kebun jagung milik Ukkase ditemukan tak bernyawa.

Pemuda Keluarahan Bonepute, Kecamatan Larompong Selatan, Kabupaten Luwu itu diperkirakan meninggal, Minggu (4/12/2022) sekitar pukul 08.00 Wita pagi.

Korban diduga meninggal akibat terkena sengatan listrik.

Kapolsek Larompong Iptu Catur Suhendra mengatakan, pihaknya menemukan kabel telanjang di sekitar lokasi kematian korban.

Korban sempat dilarikan warga ke Rumah Sakit Larompong Selatan.

Baca juga: Petani di Tepus Gunungkudul Tewas Kesetrum, Korban Terjatuh dari Atas Pohon

"Sempat dilarikan ke RS oleh warga. Namun nyawa korban tak tertolong," katanya, Minggu (4/12/2022).

Sebelumnya, kematian korban diduga akibat kabel telanjang di sekitar tempat korban tergeletak.

"Kami duga tersengat arus listrik. Karena ada kabel telanjang ditemukan.

Kabel itu dari keterangan warga untuk menjerat babi," tambahnya.

Satu pemuda asal Keluarahan Bonepute, Kecamatan Larompong Selatan, Kabupaten Luwu ditemukan tak bernyawa. (TRIBUN-TIMUR.COM/MUH SAUKI)

 Sebelumnya, korban diketahui datang ke kebun jagung untuk melakukan penyemprotan hama.

"Korban datang ke lokasi atas perintah orang tuanya untuk menyemprot racun di kebun," tutup Catur.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Korban Sengatan Listrik di Larompong Selatan Luwu Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini