TRIBUNNEWS.COM - Gunung Semeru kembali mengalami erupsi sejak Sabtu (3/12/2022).
Pada Minggu (4/12/2022), muntahan awan panas guguran Gunung Semeru sudah terjadi sejak pukul 02.46 WIB.
Erupsi Gunung Semeru ini terjadi bertepatan dengan setahun sebelumnya.
Dirangkum Tribunnews.com, simak update erupsi Gunung Semeru hari ini:
1. Naik status menjadi Level IV (Awas)
Karena aktivitasnya yang terus meningkat, status Gunung Semeru dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) sejak Minggu pukul 12.00 WIB.
Baca juga: Status Gunung Semeru Naik Jadi Level 4, Selain Awan Panas Potensi Aliran Lahar Masih Tinggi
"Tingkat aktivitas Gunung Semeru dinaikkan dari level III (siaga) menjadi level IV (awas) terhitung sejak Minggu, 4 Desember 2022, pukul 12.00 WIB," tulis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) lewat akun resmi Twitter @PVMBG.
2. Terjadi delapan kali gempa letusan
Dikutip dari TribunJatim.com, telah terjadi delapan kali gempa letusan selama erupsi Gunung Semeru sejak Sabtu kemarin.
Selain itu, otoritas juga mencatat adanya satu gempa awan panas guguran.
3. Berpotensi terjadi aliran lahar
Curah hujan di wilayah Kabupaten Lumajang yang sedang tinggi, menimbulkan risiko terjadinya aliran lahar yang masif.
"Potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru," pesan PVMBG.
4. Imbauan PVMBG
PVMBG mengeluarkan sejumlah imbauan sebagai bentuk tindak lanjut erupsi Gunung Semeru.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru Mengakibatkan Jembatan Gladak Perak di Lumajang Ambrol
Warga dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari pusat.
Di luar jarak itu, warga juga dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
Lalu, larangan beraktivitas juga diberlakukan dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru.
5. Awan panas sudah lewati Gladak Perak
Awan panas guguran Gunung Semeru telah mencapai Gladak Perak.
Sebagai informasi, Gladak Perak adalah jembatan utama penghubung Kabupaten Lumajang-Kabupaten Malang di sisi selatan.
Jembatan ini putus saat Gunung Semeru erupsi pada 4 Desember 2021 silam.
6. Proses evakuasi sedang berjalan
Lewat unggahan di Facebook miliknya, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengatakan proses evakuasi sedang dilakukan.
"Kami sedang mempersiapkan langkah darurat. Beberapa posko evakuasi dan tempat pengungsian sedang dipersiapkan," ujar pria yang akrab disapa Cak Thoriq.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Megawati Instruksikan Baguna PDIP Turun Beri Bantuan ke Masyarakat
7. Status siaga darurat selama 14 hari
Buntut Gunung Semeru erupsi, Thoriqul Haq menerapkan status tanggap darurat selama 14 hari mendatang.
Hingga saat ini, pihaknya masih terus melakukan pemantauan di sejumlah titik terdampak.
"Kami masih berfokus pada penanganan bencana. Pendirian dapur umum juga sedang didirkan di sejumlah titik termasuk Desa Penanggal ini," ungkapnya.
8. Sebanyak 1.979 warga diungsikan
Menurut keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, sebanyak 1.979 warga di 11 titik diungsikan karena awan panas guguran dan peningkatan aktivitas Gunung Semeru.
Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merinci 11 titik pengungsian itu meliputi:
- 266 jiwa di SDN 4 Supiturang;
- 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo;
- 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip;
Baca juga: Update Semeru Hari Ini: Status Gunung Semeru Naik jadi Level IV Awas, Tercatat 5 Kali Gempa Letusan
- 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip;
- 131 jiwa di Balai Desa Penanggal;
- 52 jiwa di Pos Gunung Sawur;
- 216 jiwa di Balai Desa Pasirian;
- 150 jiwa di Lapangan Candipuro;
- 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro;
- dan sisanya di SMPN 2 Pronojiwo.
Sementara itu, wilayah yang terdampak APG Gunungapi Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro, serta Desa Pasirian.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Yunita Rahmayanti, TribunJatim.com/Erwin Wicaksono/Sri Wahyunik)