Laporan Wartawan Tribun Jateng Muhammad Fajar Syafiq Aufa
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Rumah rumah pasangan suami istri almarhum Kabul dan almarhumah Sumiyati masih diselimuti suasana haru.
Tampak puluhan warga yang melayat berdatangan di Kelurahan Manyaran Kota Semarang, Senin (5/12/2022).
Ada satu karangan bunga bertuliskan turut berduka cita atas meninggalnya Bapak Kabul dan Ibu Sumiyati.
Sekira pukul 14.54 WIB rombongan pelayat dari kerabatnya yang ada di Magelang berdatangan.
Mereka terihat sedih dan ada beberapa yang meneteskan air mata.
Adik kandung almarhum, Mariyati, mengatakan almarhum Kabul dan almarhumah Sumiati merupakan salah satu pasutri yang meninggal dunia dalam kecelakaan bus PO Semeru yang terjun ke jurang di pinggir Jalan Raya Sarangan-Tawangmangu atau jalan tembus Cemoro Sewu-Sarangan.
"Dari keluarga saya yang ikut tujuh orang,
Baca juga: Cerita Korban Selamat dari Insiden Bus Masuk Jurang di Sarangan, Peluk Kursi hingga Teriakan Sopir
Bapak, Ibu, keponakan tiga dan adik ipar dua, sama Mbak Ipar satu. Tambah satu teman Ibu kerja.
Anak-anak alhamdulillah selamat, hanya lebam dan badan pegal," jelasnya kepada Tribunjateng.com.
Adik ipar dan kakak iparnya yang juga menjadi korban dalam kecelakaan tersebut masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.
"Kondisi saat ini adik ipar masih di Rumah Sakit Ketileng (RSWN Semarang) tapi kalau kakak ipar masih di Magetan mau dirujuk ke Rumah Sakit Ketileng," katanya.
Maryati yang saat itu berada di Magelang kaget ketika mendapat kabar mengenai bus yang ditumpangi kerabatnya itu kecelakaan di Jalan Cemoro Sewu-Sarangan Magetan.
"Saya kebetulan pas dapat kabar itu lagi di Magelang.
Padahal biasanya saya juga disini tapi kali kemarin itu saya posisi di Magelang," ujarnya
Dari informasi yang ia didapatkan bahwa keluarganya itu duduk berjejeran saat berada di dalam bus.
"Satu keluarga itu satu bus, duduknya pun berdampingan, bahkan antara yang selamat dan yang meninggal itu," katanya
Dia pun menuturkan tempat duduk yang dipakai kakak dan kerabatnya.
"Ini kan tempat duduk dua, dua gitu ya. Yang anak perempuan di dekat jendela, kemudian ibunya (Sumiyati) kemudian suami anak perempuan tadi, kemudian Bapaknya(Kabul) Dan yang di depannya itu cucu-cucunya itu, Alhamdulillah selamat semua. Cucunya itu kelas enam, kelas dua, dan umur satu tahun," terangnya.
Baca juga: Populer Regional: Gunung Semeru Kembali Erupsi | Bus Masuk Jurang di Sarangan Magetan
"Jadi yang meninggal ini Bapak dan Ibunya, yang di dekat jendela dan di tengah," ungkapnya.
Maryati menceritakan, keseharian yang dilakukan almarhum Kabul dan almarhumah Sumiyati semasa hidup.
"Pak Kabul tukang becak (pekerjaanya). Kalau Bu Sumiyati ibu rumah tangga. Kadang juga bantu-bantu rewang bersihin rumahnya dokter di dekat sini. Kalau dulunya sering bikin kue juga," imbuhnya
Di informasikan sebelumnya, RT 5 RW 2 Kelurahan Manyaran Kecamatan Semarang Barat mengadakan acara wisata di Telaga Sarangan dan Air terjun Grojogan Sewu dengan membawa dua unit bus.
Namun salah satu bus itu mengalami kecelakaan masuk jurang di pinggir Jalan Raya Sarangan-Tawangmangu atau jalan tembus Cemoro Sewu-Sarangan tepatnya di atas Wisata Lawu Green Forest (LGF) Kelurahan Sarangan, Plaosan, Magetan, Jawa Timur (Jatim), Minggu (4/12/2022) sekira pukul 11.00 WIB.
Bus dari rombongan wisata warga RT 5 yang masuk jurang adalah bus rombongan satu dengan nomor polisi H 1470 AG.
Dalam musibah kecelakaan ini sebanyak 7 orang meninggal dunia, 23 orang mengalami luka ringan dan 3 orang mengalami luka berat.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sumiyati dan Kabul Meninggal karena Bus Masuk Jurang, Maryati: Alhamdulillah Selamat Semua Cucunya