TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Sebuah video seorang wanita dan pria paruh baya asal Karawang, Jawa Barat mengklaim dirinya Ratu Adil dan Imam Mahdi Republik Kutatandingan viral di media sosial.
Video itu pertama beredar di media sosial Tiktok diunggah oleh pemilik akun @agungpermana423, lalu diunggah juga sejumlah akun media sosial Karawang.
Ada dua video yang beredar, seorang wanita tua mengenakan baju kuning kerudung warna pink dan pria tua mengenakan batik dan peci hitam.
Sedangkan satu wanita lainnya berdiri di belakang keduanya dengan membawa bendera berwarna putih kuning dengan logo ditengah dan tertulis Kerajaan Ratu Adil Imam Mahdi Republik Kutatandingan, Dunia, Jawa Barat.
Dalam video pertama berdurasi satu menit, wanita tua itu dengan lantang mengatakan sebagai Ratu Adil atau Ratu Sunda yang sudah turun di wilayah Kutatandingan Karawang.
Baca juga: Viral Lansia Mengaku Imam Mahdi dan Ratu Adil, Ini Tanggapan Bupati Karawang, MUI Jabar dan Polisi
“Saya memberitahukan kepada seluruh masyarakat Jawa barat, khususnya Indonesia umumnya Dunia, bahwa ratu adil Imam Mahdi ratu Sunda sudah ada turun di Kutatandingan Karawang,” ucap wanita itu didampingi seorang wanita dan lelaki tua berkopiah duduk di sampingnya.
“Sekarang bencana-bencana makin merajalela dan yang membikin bencana di dunia adalah Imam Mahdi,” tutur wanita dalam video tersebut.
Dalam celotehannya, wanita tua itu mengatakan bahwa yang bisa mengamankan dunia adalah Imam Mahdi.
“Percaya sukur tidak percaya dunia akan hancur, bahwa imam Mahdi sudah tiba di Karawang, Kutatandingan,” katanya.
Baca juga: Viral Video Tiga Lansia Mengaku Ratu Adil dan Imam Mahdi, Polisi Duga Berada di Bogor
Sementara video kedua berdurasi 54 detik, pria tua itu mengungkapkan bahwa Imam Mahdi sudah ada di Karawang.
"Imam Mahdi sudah tiba di Kutatandingan, Karawang, Jawa Barat, Republik Indonesia. Kini Imam Mahdi yang sanggup seluruh mengamankan bencana dan segalanya," ucapnya.
"Kalau tiba ada di Kutatandingan terima kasih, kami Seekarno-Hatta akan kembali lagi akan jadi raja di akhir zaman, sekian terima kasih," tutupnya.
Menyikapi hal tersebut, Kasat Intel Polres Karawang, AKP Agustinus Manurung mengatakan pihaknya telah melakukan penelusuran.
Kejadian atau video itu direkam di rumah warga beralamat di Kp.cikeruh RT 28 RW 13, Dusun Liosari, Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel Kabupaten Karawang.
Baca juga: Seorang Pria Mengaku Imam Mahdi, Punya 5 Istri di Bawah Umur hingga Sebarkan Ajaran Menyimpang
"Kita sudah datangi ke lokasi, akan tetapi orang-orang yang ada pada video viral itu tidak ada. Sudah satu bulan tidak ditempat," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya masih terus melacak indentitas dan keberadaan ketiga orang dalam video tersebut.
"Kita masih tentukan langkah-langkah dan lacak, sementara informasinya orang Jonggol (Bogor)," ucapnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah Karawang, Acep Jamhuri dalam keterangannya menyampaikan pada Selasa 29 November 2022 pukul 12.30 WIB sampai 15.00 WIB, Muspika Ciampel yang terdiri dari Kasi Trantib Ciampel, Bhabinkamtibmas Polsek Ciampel, Babinsa, dan aparat Desa Mulyasejati didampingi oleh tokoh agama, tokoh masyarakat mendatangi rumah yang diduga menjadi lokasi poatingan video tersebut.
Namun setelah mendatangi rumah tersebut, tidak ada pemiliknya dan hanya berisikan pakaian bekas dan poster-poster gambar bertuliskan Saung Agung.
"Berdasarkan keterangan Ketua RT saudara Kohar, bahwa pemilik rumah itu sudara Rosid berasal dari Kecamatan Sukasari, Cibereum Purwakarta dan mempunyai lahan garapan kebun pisang dan jeruk seluas kurang lebih 1 Hektare," katanya.
Acep Jamhuri melanjutkan, menurut keterangan Ketua RT Rosid sudah menggarap lahan tersebut kurang lebih selama 4 tahun, tetapi belum pernah melihat adanya jemaah kumpul di rumah atau saung tersebut.
Kemudian, Rosid yang mengatasnamakan tidak ada di rumah sejak satu bulan yang lalu dan belum diketahui keberadaannya.
"Sedangkan rumahnya hanya berisikan tempat tidur dan baju-baju bekas pakai dan tulisan poster Saung Agung maupun sejumlah gambar-gambar," katanya.
Terpisah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Karawang menilai dua pria dan wanita mengaku Ratu Adil dan Imam Mahdi Republik Kutatandingan hanya orang iseng.
Apalagi dari keterangan warga orangnya tidak jelas dan tidak melihat adanya aktivitas di lokasi tersebut.
"Saya menilai itu cuma iseng, kalau berdasarkan laporan tidak ada aktivitas jemaah," kata Ketua MUI Karawang KH Tajuddin Nur saat dikonfirmasi pada Sabtu (3/11/2022).
Tajuddin mengaku sudah menerima laporan kejadian dan langsung mendatangi lokasi tersebut. Namun, hingga saat ini keberadaan dua orang itu belum diketahui.
"Kemarin kan sudah ditinjau ke sana, jadi memang orangnya nggak ada. Kalau menanggapi itu ya memang sudah jelas, jangankan kita orang Islam, orang yang mempercayai klenik (aktivitas mistis) saja mungkin nggak akan percaya sama mereka," ujarnya.
Bagi KH Tajuddin Nur, masyarakat awam pun tidak akan percaya bahwa mereka adalah Ratu Adil dan Imam Mahdi. Dua gambaran tokoh itu disebut berbeda jauh dari sosok yang mengaku tersebut.
"Itu Ratu Adil kan istilah yang muncul dari ramalan Raja Jayabaya, nah kalau Imam Mahdi sendiri tentu seorang tokoh yang akan muncul dalam Islam. Mengacu pada hadis maupun literatur, baik Ratu Adil maupun Imam Mahdi jelas berbeda jauh dengan sosok mereka," tutur KH Tajuddin Nur.
Penulis: Muhammad Azzam
Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Dua Lansia Mengaku Ratu Adil dan Imam Mahdi, MUI Karawang Nilai Hanya Orang Iseng