TRIBUNNEWS.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung.
Dari hasil penelusuran tim kepolisian, Kapolri mengungkapkan pelaku bom bunuh diri di Bandung bernama Agus Sujatno alias Agus Muslim.
Identitas tersebut berhasil diungkap berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari dan face recognition pelaku.
Pelaku sebelumnya pernah ditangkap di kasus Bom Cicendo, Bandung 2017.
"Identitas pelaku adalah Agus Sujatno atau biasa dikenal dengan Agus Muslim," kata Kapolri dalam konferensi pers, Rabu, dikutip youTube TvOneNews.
"Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa Bom Cicendo dan sempat dihukum 4 tahun. September atau Oktober 2021 yang lalu yang bersangkutan bebas," lanjutnya.
Baca juga: Istana Kecam Keras Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar
Kapolri menyebut, pelaku terafiliasi jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Pelaku terafiliasi dengan JAD Bandung atau JAD Jawa Barat," kata Sigit.
Kapolri juga mengatakan, kepolisian telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Berdasarkan olah TKP aksi bom bunuh diri ini didapati tumpukan kertas.
Kertas tersebut berisi protes penolakan pelaku aksi terorisme terhadap Rancangan KUHP (RKUHP) yang baru disahkan oleh DPR pada Selasa (6/12/2022) kemarin.
"Di TKP kita temukan ada belasan kertas yang bertuliskan protes penolakan terhadap Rancangan KUHP yang baru saja disahkan," kata Sigit.
Adapun isi pesan protes pelaku terhadap RKUHP tersebut berkutat pada permasalahan zina.
"Di mana di dalamnya membahas terkait masalah zina dan sebagainya," lanjutnya.
Terkait hal ini, kepolisian kata Listyo akan mendalami seluruh temuan barang yang didapatkan dari lokasi kejadian.
Listyo juga telah memerintahkan seluruh tim dan satgas untuk bergerak menuntaskan kasus aksi terorisme di Bandung ini secara maksimal.
Satu Polisi Gugur
Sebanyak 11 orang menjadi korban ledakan bom bunuh diri di Markas Kepolisian Sektor Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).
Sebelas orang itu terdiri dari 10 anggota polisi dan satu warga sipil.
Dari 10 orang anggota polisi tersebut, satu di antaranya meninggal dunia bernama Aiptu Sofyan.
"Sebelas orang jadi korban, terdiri dari 10 anggota polisi dan satu orang anggota meninggal dunia atas nama Aiptu Sofyan."
"Sembilan masih dalam luka-luka, akibat serpihan dari ledakan tersebut," ujar Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana, Rabu, dikutip dari Tribun Jabar.
Sementara satu warga sipil yang turut menjadi korban luka, yakni Nurkhasanah.
Diketahui saat insiden terjadi, Nurkhasanah sedang melintas di depan Mapolsek Astana Anyar.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Danang Triatmojo) (TribunJabar.com/Nazmi Abdurrahman)