TRIBUNNEWS.COM - Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo belum bisa memastikan informasi akurat mengenai peristiwa bom bunuh diri di Kapolsek Astana Anyar, Bandung.
Ibahim mengatakan bahwa kejadian bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar terjadi pada pukul 08.15 WIB.
Pada saat itu, akses masuk ke Polsek dibuka lebar karena sebagai garda terdepan, Polsek Astana Anyar melakukan pelayanan seperti biasa.
Karena itu, hal tersebut diduga dimanfaatkan pelaku bom bunuh diri untuk melakukan aksinya.
Ketika ditanya mengenai informasi-informasi lebih lanjut mengenai kondisi terbaru di lokasi, Ibrahim belum bisa memberikan keterangan pasti.
Baca juga: Kronologi Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Pelaku Meninggal di TKP dan 3 Polisi Luka-luka
Lantaran ia belum menerima informasi yang akurat dan masih perlu melakukan pengecekan lebih lanjut di lokasi.
Diketahui dirinya juga sedang menuju ke lokasi kejadian.
Ibrahim hanya bisa memberikan informasi pasti mengenai Tim Gegana yang sudah menuju lokasi dan sedang dalam perjalanan.
Dan informasinya saat ini Tim Gegana sudah di lokasi insiden bom bunuh diri.
Tim Gegana nantinya juga akan menjadi garda terdepan dalam menangani kasus bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.
Tim Gegana diketahui membutuhkan pengecekan lapangan, mengumpulkan serpihan-serpihan, dan melakukan pengukuran mengani seberapa besar ledakan yang terjadi, dan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahi jenis ledakan.
Hal tersebut akan memakan waktu cukup lama untuk mengetahui penyebab ledakan dan material yang ada di dalamnya apa saja.
"Nggak bisa cepat, butuh prosess, beberapa tingkat kesulitan teknis bisa kita pahami, sehingga tidak bisa memperkirakan kapan selesainya," ungkap Ibrahim.
"Untuk informasi selanjutnya akan diinformasikan secepatnya untuk literasi kepada masyarakat," imbuhnya.
Penanganan dugaan ledakan bom bunuh diri saat ini masih dipegang penuh oleh Polda Jawa Barat.
"Memberikan informasi secara bertahap, informasi sekarang belum bisa menginformasikan hal yang detail."
"Beberapa agenda penting masih harus dipersiapkan untuk mengatasi problem yang ada di sana," ungkap Ibrahim, dikutip dari tayangan Live YouTube tvOneNews, Rabu (7/12/2022).
Untuk fasilitas kesehatan, seperti ambulans diketahui belum dikirimkan ke lokasi kejadian, menurut keterangan Ibrahim.
Mengenai jumlah korban, Ibrahim mengaku belum menerima laporan apa pun.
Polda Jawa Barat belum bisa mengambil kesimpulan mengenai berapa pelaku yang diduga melakukan bom bunuh diri karena belum mendapat verifikasi dan data yang akurat.
"Jadi memang harus kita lalui dengan tahapan-tahapan dulu ya, terlalu cepat menyimpulkan berapa pelaku ledakan," ungkap Ibrahim.
(Tribunnews.com/Rifqah)