TRIBUNNEWS.COM - Gudang Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal di Muara Enim, Sumatera Selatan, meledak dan terbakar, Senin (19/12/2022).
Lokasi Gudang BBM ilegal yang meledak tepatnya di Dusun III, Desa Cinta Kasih, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim.
Muara Enim adalah sebuah kecamatan yang juga merupakan ibu kota dari Kabupaten Muara Enim, di Sumatra Selatan, Indonesia. Muara Enim berbatasan dengan Kabupaten Lahat.
Akibat dari insiden maut tersebut tiga orang tewas terpanggang, lantaran tak berhasil menyelamatkan diri.
Diketahui sebelumnya, perangkat desa setempat telah mengimbau agar warganya tak melakukan penimbunan BBM ilegal.
Hal itu lantaran berpotensi datangnya bahaya yang mungkin saja merembet ke warga lain.
Lantas berikut kronologi meledaknya Gudang BBM ilegal di Muara Enim, Sumatera Selatan:
Kejadian bermula saat aktifitas bongkar muat BBM ilegal.
Awalnya, sebuah Mobil pick up Grand Max melakukan bongkar muat BBM ilegal dari Sekayu, dengan menggunakan mesin pompa air.
Beberapa saat kemudian timbul percikan api.
Diduga adanya konsleting, melansir Sripoku.com.
Dari percikan api tersebut lantas menyambar ke BBM ilegal jenis Pertalite yang ada di lokasi tersebut.
Dan terjadi ledakan, kemudian api membakar area Gudang BBM ilegal.
Melihat hal tersebut, warga pun beramai-ramai mencoba melakukan pemadaman dan memanggil kendaraan PBK.
Sekitar pukul 09.30 WIB, api bisa dipadamkan setelah delapan unit mobil padam kebakaran turun.
Tiga Orang Tewas Terpanggang
Akibat insiden tersebut, tiga orang menjadi korban tewas, lantaran tak sempat menyelamatkan diri.
Tiga orang korban tewas itu yakni:
Baca juga: Warga Sumsel Temukan Penyalahgunaan BBM Subsidi, Laporkan ke BPH Migas
1. Hendra alias Coing (25) warga Dusun III, Desa Cinta Kasih, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim, merupakan sopir Mobil Carry Minibus.
2. Arianto (50) warga Dusun III, Desa Cinta Kasih, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim, sopir Mobil pick up Grand Max yang sedang bongkar muat.
3. Rama (21) warga Jambi tinggal di Desa Cinta Kasih (Keluarga pemilik gudang).
Melansir Kompas.com, jenazah tiga korban tewas itu kini telah berada di rumah sakit untuk dilakukan visum.
Menurut Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi membenarkan meledaknya Gudang BBM ilegal di Muara Enim bermula dari aktifitas bongkar muat BBM ilegal jenis pertalite dengan menggunakan mesin pompa air.
Saat pemindahan berlangsung, terjadi korsleting listrik hingga menyebabkan percikan api keluar.
“Api pun langsung menyambar mobil pikap yang sedang memindahkan Pertalite dan menimbulkan kebakaran,” kata Andi.
Hasil pemeriksaan, mobil pikap pertama yang terbakar itu dibawa korban Hendra.
Saat kebakaran terjadi, api dengan cepat langsung merambat dan juga menyambar mobil pikap jenis Grand Max yang dikemudikan Ari.
Selanjutnya, Rama yang merupakan pekerja gudang juga tak dapat melarikan diri hingga akhirnya ikut tewas terbakar, Rama diketahui tewas di gudang.
Pemilik Gudang Diburu
Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi mengatakan aktivitas gudang ilegal sudah berlangsung selama satu tahun.
Dari hasil pemeriksaan sementara, gudang itu merupakan rumah milik Endang (35).
Endang pun kini keberadaannya masih diburu polisi.
Menurut Andi, Pelaku sengaja melakukan bongkar muat di tempat tersembunyi agar tak tercium petugas.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Sripoku.com/Ardani Zuhri) (Kompas.com/Aji YK Putra)