TRIBUNNEWS.COM - Cuaca ekstrem yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia membuat beberapa aktivitas terganggu.
Seperti yang terjadi di Muara Sampit, Kalimantan Tengah.
Kapal tongkang Citra Nabati tenggelam dihantam gelombang tinggi akibat cuaca ekstrem.
Dua anak buah kapal ABK pun hilang karena kejadian tersebut.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kantor Basarnas Palangkaraya.
Bahkan, pencarian ABK yang hilang sudah dilakukan selama tiga hari.
Mengutip TribunKalteng.com, hingga saat ini, pencarian masih dilakukan oleh Tim SAR Gabungan.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Ancam Jakarta Besok, Karyawan Swasta Boleh WFH
Wisatawan Tertahan di Karimunjawa
Cuaca buruk dan gelombang tinggi juga menyebabkan penyeberangan terganggu.
Seperti di Karimunjawa, para turis tertahan tak bisa menyeberang.
Para wisatawan diketahui tak bisa menyeberang ke Pulau Jawa karena cuaca buruk.
Berbagai pihak pun turun tangan untuk memberi bantuan.
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) juga sudah mengubah jadwal kapal KM Kelimutu untuk melakukan penjemputan wisatawan di Karimunjawa.
Direncanakan, KM Kelimutu akan tiba di Karimunjawa Selasa (27/12/2022) sore nanti.
Hal tersebut dikonfirmasi Plt Kepala Dishub Jateng, Syurya Dewa Syafrie.
"Kita mohon agar dilakukan deviasi, Kapal Kellimutu yang harusnya dari Kumai langsung ke Semarang, dideviasikan (berbelok) singgah di Legon Bajak Karimunjawa tanggal 27 Desember dan akan mengangkut wisatawan," ungkap Deta seperti yang diwartakan TribunJateng.com.
KM Kelimutu akan singgah ke Dermaga Legon Bajak pada pukul 17.00 WIB dan wisatawan diharapkan sudah bersiap sebelum jam kedatangan.
Deta menambahkan, saat wisatawan di Karimunjawa dalam kondisi yang baik.
"Kami juga berkomunikasi dengan pemerintah desa Karimunjawa, terkait suplai logistik. Tidak ada hal mendesak dan perlu dikhawatirkan, pasokan pangan, energi aman semua," sebutnya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunKalteng.com, Fathurahman)