TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga Desa Muara Kaman Ilir, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Satar (37) dikejutkan dengan tangisan seorang bayi di dekat pohon sawit, Minggu (1/1/2023).
Penemuan bayi tersebut bermula saat Satar hendak mandi sehabis pulang kerja.
Ia pun mendengar suara tangisan bayi di belakang rumahnya.
Satar pun mencari sumber suara tangisan bayi tersebut.
Ternyata, suara tersebut berasal dari bayi laki-laki yang tergeletak di samping pohon sawit.
Baca juga: Daftar UMP, UMK, UMR Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah 2023
Bayi laki-laki tersebut digeletakkan dengan dibungkus seragam pramuka.
Penemuan bayi tersebut dibenarkan Kapolsek Muara Kaman, Iptu H Hari Supranoto.
Mengutip Kompas.com, Hari mengungkapkan, bayi tersebut dibawa ke dalam rumah.
Satar pun langsung melaporkan ke perangkat desa dan Bhabinkamtibnas Polsek Muara Kaman.
"Bayi tersebut dibawa saksi ke dalam rumahnya agar aman. Kemudian melaporkan penemuan itu ke pemerintah desa dan Bhabinkamtibmas Polsek Muara Kaman," ungkap Hari Supranoto pada Senin (2/1/2023).
Pihak kepolisian yang menerima laporan pun langsung datang ke rumah Satar dan membawa bayi laki-laki ke UPTD Puskesmas Muara Kanan.
"Alhamdulillah kondisi bayinya sehat dengan berat 2,85 kilogram dan tinggi 49 sentimeter. Sampai saat ini masih dirawat di Puskesmas," pungkasnya.
Penemuan Bayi di Kudus
Penemuan bayi yang diduga dibuang juga terjadi di Mijen, Kudus, Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu.
Bayi perempuan ditemukan di dalam tas merah yang diletakkan di kursi teras warga Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah.
Mengutip TribunMuria.com, ditemukan juga secarik kertas bertuliskan ayat Al Quran serta permintaan untuk siapapun yang menemukan bayi tersebut, bisa merawatnya.
Baca juga: Fakta Anak Bunuh Ibu Kandung di Kudus, Bernasib Apes saat Kabur hingga Pengakuan Pelaku
Pemenuan bayi perempuan ini dibenarkan Kapolsek Kaliwungi, AKP Hadi Noor Cahyo.
Ia mengungkapkan, bayi tersebut ditemukan warga Mijen Sabtu (31/1/2022) dini hari.
Mulanya, warga mandengar suara tangisan di tengah malam.
Suara tangisan tersebut berada di teras depan rumas Sulastri.
Saat dilihat, ternyata ada bayi yang dibungkus tas merah.
"Sekira pukul 00.30 WIB, Ibu Sulastri terbangun dari tidur karena tendengar suara bayi di depan, dari arah teras."
"Kemudian Sulastri membangunkan anaknya untuk mengecek sumber suara tersebut."
"Ternyata bersumber dari sebuah tas warna merah yang terletak di atas kursi," ucapnya.
Pihak kepolisian yang menerima laporan tersebut pun langsung membawa bayi perempuan ke Puskesmas Kaliwungi.
Saat diperiksa, bayi tersebut mengalami dehidrasi.
"Pada saat ditemukan, kondisi bayi dehidrasi, kalau kedinginan tidak, bayi masih hangat."
"Tetapi memang dehidrasi karena terlihat dari adanya kenaikan suhu tubuh," kata Kepala Puskesmas Kaliwungu, Yuskal Fahrizal.
(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.com, Ahmad Riyadi)(TribunMuria.com, Rezanda Akbar D)