TRIBUNNEWS.COM - Inilah daftar 35 anak Sri Susuhunan Pakubuwono XII, Raja di Keraton Solo yang pernah menjabat selama 59 tahun, yakni mulai tahun 1945 hingga 2004.
Pakubuwono XII memiliki banyak anak, yakni berjumlah 35 orang, terlahir dari enam istri.
Anak-anak Pakubuwono XII termasuk dua kubu yang sempat berseteru selama 10 tahun.
Diketahui perseteruan tersebut antara kubu Sasonoputro yang mengatasnamakan Sri Susuhunan Pakubuwono XIII dan Lembaga Dewan Adat (LDA) atau kubu Gusti Moeng.
Sri Susuhunan Pakubuwono XIII adalah raja di Keraton Solo yang saat ini menjabat.
Sementara Gusti Moeng, bernama lengkap Gusti Kanjeng Ratu Wandansari adalah putri dari pasangan Sri Susuhunan Pakubuwana XII dengan Kanjeng Raden Ayu Pradapaningrum.
Baca juga: Kedua Kubu di Keraton Solo Berdamai, Ini Kelanjutan Kasus Penganiayaan yang Dilaporkan ke Polisi
Lantas berikut daftar 35 anak Pakubuwono XII, terdiri dari 15 putra dan 20 putri, dikutip dari Wikipedia:
1. GRAy. Koes Handawiyah/GKR. Alit
2. GRM. Surya Partana/KGPH. Hangabehi (naik takhta sebagai Susuhunan Pakubuwana XIII)
3. GRM. Surya Suprapta/KGPH. Hadi Prabawa
4. GRAy. Koes Supiyah/GKR. Galuh Kencana
5. GRM. Suryana/KGPH. Puspa Hadikusuma
6. GRAy. Koes Rahmaniyah
7. GRAy. Koes Saparniyah
8. GRAy. Koes Handariyah/GKR. Sekar Kencana
9. GRAy. Koes Kristiyah
10. GRAy. Koes Sapardiyah
11. GRAy. Koes Raspiyah
12. GRM. Surya Susena/KGPH. Kusumayudha
13. GRAy. Koes Sutriyah
14. GRAy. Koes Isbandiyah/GKR. Retna Dumilah
15. GRM. Surya Suteja/KGPH. Panembahan Agung Tejawulan
16. GRM. Surya Bandana/KGPH. Puger
17. GRAy. Koes Partinah
18. GRM. Surya Suparta/KGPH. Dipakusuma
19. GRM. Surya Sarasa
20. GRM. Surya Bandriya/KGPH. Benawa
21. GRAy. Koes Niyah
22. GRM. Surya Sudhira/GPH. Natakusuma
23. GRM. Surya Suharsa/GPH. Madukusuma
24. GRM. Surya Sudarsana/GPH. Wijaya Sudarsana
25. GRAy. Koes Murtiyah/GKR. Wandansari
26. GRAy. Koes Sabandiyah
27. GRAy. Koes Triniyah
28. GRAy. Koes Indriyah/GKR. Ayu
29. GRM. Surya Sutrisna/GPH. Surya Wicaksana
30. GRM. Nur Muhammad/GPH. Cahyaningrat
31. GRAy. Koes Suwiyah
32. GRAy. Koes Ismaniyah
33. GRAy. Koes Samsiyah
34. GRAy. Koes Saparsiyah
35. GRM. Surya Wahana/GPH. Surya Mataram
Berdamai
Setelah berkonflik selama 10 tahun, kini dua kubu di Keraton Solo tersebut disebut-sebut telah berdamai.
Bahkan kedua kubu juga menghadiri undangan makan siang dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming pada Rabu (4/1/2023) di Loji Gandrung, Solo, Jawa Tengah.
Sebelumnya kedua kubu, yakni kubu LDA serta kubu Sri Susuhunan Pakubuwana XIII (PB XIII) bertemu Selasa (3/1/2022), sekitar pukul 15.30 WIB.
Pertemuan yang digelar sekitar satu jam itu terjadi di ruang privat raja atau Sasana Narendra Keraton Solo.
Dalam pertemuan tersebut, PB XIII didampingi Permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwana XIII.
Pertemuan yang dijembatani oleh kerabat keraton, KRAy Herniatie Sriana Munasari, setelah adanya komunikasi atas kedua pihak, melansir Kompas.com.
Baca juga: Gibran Undang Kedua Kubu Keraton Solo yang Sempat Berkonflik, Bahas Revitalisasi dan Pendanaan
Bahkan tangis PB XIII pecah saat bertemu dengan sang adik Gusti Moeng.
Sebelum bertemu Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, Gusti Moeng yang juga ketua LDA Keraton Solo disambut Putra Mahkota, KGPH Purbaya.
Gusti Moeng mengatakan KGPH Purbaya yang mengantarkannya bertemu Sri Susuhunan Pakubuwono XIII.
"Saya datang sungkem, saya bilang ke Dalem (PB XIII) dan mengatakan izin masuk keraton lagi hanya akan bekerja."
"Kalau dianggap salah, saya minta maaf dan semua ini kita sudahi (konflik) paling utama itu," ujarnya pada Selasa (3/1/2023), dikutip dari Kompas.com.
"Ya Sinuhun nangis ya tak elus-elus aja. Pun mboten sah muwun (menangis). Mboten sah menggalih (berprasangka) ke saya jelek."
"Saya enggak mungkin apa-apa ke Kang Mas. Kang Mas itu kan yang nyengkuyung (menjunjung tinggi) kita semua," jelas Gusti Moeng.
Ketika bertemu dengan Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, Gusti Moeng menyatakan siap bekerja untuk melestarikan Keraton Solo.
"Hanya akan kembali bekerja. Hari ini kami sudahi. Itu yang paling utama," terangnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Mohay) (Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati)