"(NR) meminta nikah sama saya. Omongannya kayak gini, 'Kalau kamu nggak nikahin saya, nanti saya bakal sebarin chat-an kamu ini sama ibu saya'."
"Saya kan panik tuh, saya juga nggak mau ibu saya lagi sakit, udah tua, nggak mau syok. Makanya sudah saya turutin nikah," beber Rozy Zay.
Lebih lanjut, Rozy menceritakan penggerebekan yang terjadi pada 15 November 2022 lalu, menurut versi dirinya.
Sebelum digerebek, Rozy mengatakan ibu mertuanya masih mengenakan pakaian lengkap.
Ia kemudian meninggalkan ibu mertuanya ke kamar mandi untuk buang air kecil (BAK).
Sekembalinya Rozy dari kamar mandi, warga sudah mulai membuka paksa kontrakan.
Sementara saat itu, ujar Rozy, sang ibu mertua dalam kondisi tanpa busana.
Ia mengaku panik dan bingung melihat mertuanya telanjang, sedangkan warga sudah menggerebek mereka.
"Pas saya tinggal masih makai (pakaian) gitu, pas digedor (mertua) udah telanjang."
"Saya juga kaget, 'kok gini?'. Saya juga panik gitu mau ngapain. Intinya panik saya tuh," ujarnya.
Setelah digerebek, Rozy mengaku dirinya lah yang berinisiatif menghadap ke RT setempat.
Tetapi, di depan Ketua RT, Rozy dan mertuanya sama-sama membantah tudingan perzinahan.
"Saya bersikap dewasa, ayo kumpulin lah di Pak RT. Di situ nggak ada pengakuan, karena memang saya nggak ngelakuin itu."
"Dari pihak ibu NR juga nggak ada pengakuan, karena kita nggak ada perzinahan," kata Rozy.