Sebelum nominal terakhir terlihat transaksi Amin sebelumnya hanya puluhan ribu.
Transaksi yang ada di atas angka Rp 500 Triliun yakni Rp 250 miliar.
Buku tabungan yang Amin pamerkan merupakan buku tabungan dari Bank BRI.
Selain memamerkan isi saldo, Amin juga meminta siapapun yang tidak percaya dengan isi rekeningnya untuk bertransaksi dengannya.
"Saya datang dari Kalimantan Selatan, siapapun mau bertransaksi, presiden kek saya tunggu," ungkapnya.
Bos BCA Tidak Percaya
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, tidak ada orang yang memiliki total tabungan dalam satu rekening yang berjumlah Rp500 triliun.
"Enggak ada itu orang yang memiliki saldo di rekening lebih dari Rp 500 triliun," ucap Jahja kepada Tribunnews, Jumat (6/1/2023).
"Kalau soal (buku tabungan dicetak sendiri dan terus dipamerkan) saya enggak tau," sambungnya.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pihaknya menjamin saldo hingga Rp 2 miliar.
Baca juga: LPS Sebut Kondisi Perbankan Nasional Saat Ini Dalam Kondisi Baik
"LPS menjamin uang nasabah sebesar Rp 2 miliar per nasabah per bank," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Kamis (5/1/2022).
Purbaya menjelaskan, pelaporan data penjaminan simpanan berbasis nasabah atau Single Customer View (SCV) tercatat di LPS yang bersifat sangat rahasia, sehingga tidak diketahui secara detil terkait misalnya saldo terbanyak dari nasabah di Indonesia.
"Data nasabah individual tercatat pada data SCV yang dikirimkan bank kepada LPS. Namun, data ini sifatnya sangat rahasia," katanya.
Meskipun demikian, publik dapat mengakses data distribusi nominal simpanan dan jumlah rekening secara agregat di setiap kelompok tier simpanan.
"Termasuk yang simpanannya lebih besar dari Rp 5 miliar di website LPS, www.lps.go.id," pungkas Purbaya.
(Tribunnews.com/Mohay) (BanjarmasinPost.com/Rifki Soelaiman)