News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jalan Tidak Bisa Dilalui Kendaraan, Warga di Cianjur Jalan Kaki 16 Km Antar Jenazah ke Rumah Duka

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah warga di Kampung Cikurutug, Desa Mekarsari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur terpaksa berjalan sejauh 16 kilometer sambil membawa jenazah untuk diantar ke rumah duka. Kamis (5/1/2023).

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR- Sejumlah warga di Kabupaten Cianjur Jawa Barat terpaksa menggotong jenazah diantar ke rumah duka.

Warga Kampung Cikurutug, Desa Mekarsari, Kecamatan Naringgul, terpaksa berjalan kaki sejauh 16 kilometer.

Baca juga: Rombongan Wapres Maruf Amin Kunjungi Warga Terdampak Gempa di Cianjur

Warga membuat tandu dari bambu dan sarung dengan berjalan kaki karena tidak ada akses jembatan yang dapat dilalui ambulans. 

Diketahui seorang jenazah yang merupakan warga Kampung Cikuritug tersebut meninggal dunia di rumah sakit di Purwakarta, dan diantar ke Cianjur menggunakan ambulans, Kamis (5/1/2023). 

Iwan (40) warga Kampung Cikurutug mengatakan, jenazah yang diantar dengan mobil ambulans rumah sakit tersebut tidak bisa sampai ke rumah duka, karena tidak akses jembatan. 

"Jadi ambulans yang membawa jenazah itu, hanya sampai di Jalan Raya Kampung Cigaru, Desa Wangunjaya. Karena tidak ada akses jembatan yang dapat dilalui ambulan," katanya. 

Karena itu, lanjut dia, sejumlah warga berinisiatif untuk menandu jenazah dengan tandu yang terbuat dari bambu dan sarung. 

"Jarak dari Kampung Cigaru menuju rumah duka ke Kampung Cikurutug itu jaraknya sejauh 16 kilometer, dan dapat ditempuh selama 6 jam. Warga pun bergantian untuk mentandu jenazah untuk sampai ke rumah duka," katanya. 

Baca juga: Wapres Maruf Amin Beri Santuan Uang Kerahiman untuk Ahli Waris Korban Gempa Bumi di Cianjur

Sementara itu Kepala Desa Mekarsari Saleh Hermawan membenarkan adanya sejumlah masyarakat yang berjalan sejauh 16 kilometer mengantar jenazah warganya yang meninggal di rumah sakit Purwakarta karena sakit. 

"Karena tidak ada akes jalan yang dapat dilalui ambulans, jadi beramai-ramai menjemput jenazah itu dan langsung menandunya hingga sampai di rumah duka," kata dia. 

Selain itu, dia mengakatan, sejauh ini masyarakat sekitar dalam melakukan aktivitas sehari-hari menggunakan jembatan gantung yang hanya dapat dilalui motor, bahkan kondisinya pun sudah mengkhawatirkan. 

"Kalau warga yang menggunakan mobil itu terpaksa, turun ke sungai dan menyebranginya. Namun saat musim hujan warga tidak berani untuk melintasinya," kata dia. 

Baca juga: Korban Gempa di Cianjur Akan Terima Bantuan Rp 1 Juta Bangun Hunian Darurat, Ini Syaratnya

Dia menambahkan, pihaknya telah beberapa kali mengusulkan pembangunan jembatan yang layak ke dinas terkait. Namun hingga kini belum ada realisasinya. 

"Saat ada kunjungan Bupati Cianjur Herman Suherman, dia berjanji akan membantu pembangunan jembatan yang lebih layak, tetapi hingga kini belum ada realisasinya," ucapnya.

Penulis: Fauzi Noviandi

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul POPULER Warga Cianjur Jalan Kaki 6 Jam sambil Tandu Jenazah ke Rumah Duka, Tidak Ada Akses Kendaraan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini