TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Sapaan akrabnya Nono.
Dia adalah murid SD asal pedalaman Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meraih Juara 1 Lomba Matematika Internasional.
Murid SD Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT ini bernama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Thunay.
Nono meraih Juara satu lomba matematika Internasional Abacus World Competition.
Dia meraih juara 1 setelah mengalahkan 7.000 peserta dari berbagai negara.
Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition yang diikuti Nono, merupakan ajang perlombaan Internasional kompetisi matematika dan sempoa yang diselenggarakan oleh International Abacus Brain Gym.
Baca juga: Siswa SD Asal NTT Juara I Lomba Matematika dan Sempoa Tingkat International
Pesertanya adalah siswa-siswi dari berbagai negara.
Nono mengikuti lomba tersebut secara daring di usia 7 tahun, periode Januari-Desember 2022.
Nono berhasil berada di posisi pertama, sedangkan posisi kedua diduduki peserta dari Qatar dan ketiga dari USA.
Pengakuan Nono
Dilansir Tribun-Flores, Nono mengaku bisa menjadi menjadi pintar karena membaca Alkitab dan berdoa, rendah hati dan terus berlatih.
" Nono merasa senang. Saya belajar Matematika Gasing," ujar Nono.
Pengakuan Nono dibenarkan oleh Nuryati Usanak Seran dan Raflim Meo, orang tua kandung Nono.
" Nono diajarkan sebelum belajar harus membaca Alkitab dan berdoa. Itu yang selalu di ajarkan," ungkap Nuryati.
"Kami sebagai orang tua merasa sangat senang dan bangga sekali. Jujur pada saat menyanyikan lagu Indonesia, saya merasa sedih dan haru, saya punya hati berjasa buat negara," tambahnya.
Ia menceritakan bahwa Nono merupakan siswa binaan Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) dan kebetulan Nuryati menjadi guru Matematika binaan Astra.
"Awalnya saya ikut kegiatan gasing (metode matematika gampang, asik dan menyenangkan). Setelah itu, saya mengikuti pelatihan di Tangerang-Jakarta selama dua bulan. Sepulang dari pelatihan saya mencoba mengajarkan metode gasing tersebut ke Nono, dengan menggunakan fasilitas-fasilitas dari Astra," ujarnya.
Dengan menggunakan metode ini ternyata Nono sangat cepat dalam menghitung.
"Jujur, selama ini saya dampingi dia dalam mengajar matematika. Tapi saya lambat. Saya tidak cepat seperti Nono. Kalau saya tes dia, saya harus hitung pake kalkulator. Dia bisa menghitung cepat dalam kalkulasi bagi," tambahnya.
Ia berharap agar kedepan itu perlu merubah pola belajar anak.
"Kita tidak perlu mengekangkan tentang kekerasan. Ini saya buktikan saat binaan Astra. Kita perlu memberi semangat buat anak-anak. Karena kebanyakan kita jarang memberikan spirit kepada anak-anak. Kita harus mengembangkan talenta sesuai yang Tuhan kasih. Nono itu hanya sebagai motivasi buat anak-anak agar bisa berprestasi," pintanya.
Untuk Pertama Kalinya
Nilai para peserta dari seluruh dunia termasuk Nono dihitung, dari akumulasi nilai tersebut, Nono berhasil meraih juara 1.
Founder ABG Indonesia Aguslina Angkasa menerangkan, pada tahun 2022 Indonesia untuk pertama kalinya menjadi juara dunia Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition.
Kompetisi ini diikuti oleh ribuan siswa dari Amerika Serikat, Kanada, Qatar, Bangladesh, Uni Emirat Arab, Australia dan Indonesia.
Indonesia pernah berada di peringkat 3 selama tiga kali berturut-turut. Namun baru kali meraih peringkat pertama sejak berdiri dari tahun 2003.
"Dan pemenangnya dari Nusa Tengagra Timur dari daerah 3T lagi. Ini sangat mengharukan dan membanggakan," terang Aguslina seperti dikutip dari kanal YouTube Biro Umum Setda Provinsi NTT, Kamis (19/1/2022).
Kerjaan Soal Matematika hingga Ribuan
Aguslina menerangkan, dalam kompetisi beberapa waktu lalu, Nono berhasil menyelesaikan 15.201 file dan dalam satu file ada 10 soal.
Sehingga dalam satu tahun Nono mengerjakan 152.010 soal.
"Soal ini terdiri dari reading dan listening dalam bahasa Inggris," imbuhnya.
Dia mengungkapkan, dalam kompetisi ini peserta dari Qatar berada di peringkat kedua dan mengerjakan 7.506 file. Hanya setengah file dari yang dikerjakan Nono. Dan peserta dari Amerika Serikat berhasil mengerjakan 6.138 file.
Aguslina mengungkapkan, tujuan manfaat belajar sempoa tujuan utamanya adalah mengopimalkan otak kanan karena populasi manusia di dunia ini dominan otak kiri sekitar 90 persen,
"Dengan mengoptimalkan otak kanan anak-anak jauh lebih kreatif dan inovatif," bebernya.
Strategi Bisa Menang
Dia menambahkan, saat mengerjakan soal sempoa dan saat menghitung yang kerja otak kiri.
Saat bersamaan anak-anak diminta membayangkan gerakan biji sempoa dan yang bekerja adalah otak kanan.
Sehingga otak kiri dan otak kanan bekerja bersamaan. Kondisi ini membuat otak dalam keadaaan rileks. Dengan metode ini, belajar apapun akan sangat cepat termasuk pelajaran hafalan.
Acara itu dihadiri Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Bupati Kupang Korinus Masneno, Founder ABG Amerika Serikat Juli Agustar Djonli, Founder ABG Indonesia Aguslina Angkasa. Kemudian, Perwakilan Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim (YPA-MDR), Budi Prihantoro, Person in Charge (PIC) YPA-MDR Area Kabupaten Kupang Lilik Harjanto.
Nono mendapatkan piala, sertifikat dan hadiah uang tunai sebesar 200 Dollar AS . Penghargaan itu diserahkan oleh Juli Agustar Djonli selaku Founder Abacus Brain GYM (ABG) Amerika Serikat.
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat mengaku merasa senang dan bangga atas prestasi yang dicapai Nono.
“Saya merasa senang dan bangga melihat anak seperti nono yang cerdas dan membanggakan NTT tetapi juga dunia dan peran guru yang sangat penting," ungkap Viktor Laiskodat dilansir Tribun-Flores.
Keberhasilan Nono, diakui Viktor Laiskodat r tidak terlepas dari peran guru sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan anak bangsa.
Ia mengatakan tangungjawab seorang guru dalam kegiatan pendidikan masih panjang, anak-anak harus mandiri dan basiknya harus dijaga.
“Peran guru sangat penting dan baik dalam dunia pendidikan dan yang bertanggung jawab untuk mencerdaskan anak," tegas Viktor.
Sumber: Tribun Flores/Kompas.com