TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Seorang mahasiswi jadi korban tabrak lari di Jalan Raya Bandung, Cianjur, Jawa Barat pada Jumat (20/1/2023) sekira pukul 14.50 WIB.
Korban tewas bernama Selvi Amalia Nuraini.
Dia adalah mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Suryakancana.
Kasus kematian Selvi viral di media sosial karena diduga ia ditabrak rombongan pejabat yang melintas dan dikawal petugas kepolisian.
Hal itu diungkapkan akun twitter @mazzini_gsp pada Rabu (25/1/2023).
Dia pun mencolek Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut kasus tersebut.
"Almarhumah Selvi Amalia Nuraeni, Mahasiswi FH Unsur adalah korban tabrakan di Jl Raya Bandung. Selvi diduga tertabrak oleh ROMBONGAN PEJABAT TERAS KEPOLISIAN. Sampai sekarang PELAKU BELUM TERTANGKAP DAN KEPOLISIAN SETEMPAT TERKASAN MENUTUP-NUTUPI," cuit akun twitter @mazzini_gsp.
Baca juga: Mahasiswi Meninggal Jadi Korban Tabrak Lari di Cianjur, Pelaku Kendarai Mobil Audi Hitam
Postingan ini kemudian direspons Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Terima kasih informasinya, kita cek segera," tulis Kapolri melalui akun Twitter @listyoSigitP, Rabu (25/1/2023).
Kasus tabrak lari itu menjadi sorotan.
Bahkan puluhan mahasiswa menggelar aksi solidaritas agar polisi mengusut kasus kematian mahasiswi tersebut.
Sosok Selvi Amalia Nuraeni
Selvi Amalia Nuraeni merupakan mahasiswi Cianjur.
Ia menimba pendidikan di Universitas Suryakencana atau dikenal UNSUR, Cianjur.
Selvi merupakan mahasiwi Fakultas Hukum yang baru semester 1.
Ia juga merupakan alumni SMA Negeri 1 Ciranjang, Cianjur.
Banjir Doa dan Dukungan Pengusutan Kasus
Sejak foto kecelakaannya viral di media sosial, kasus dugaan Selvi jad korban tabrak lari banjir doa dari para guru, dosen hingga teman-teman mahasiswanya di UNSUR.
Kabar duka kecelakaan Selvi awalnya diunggah salah satu dosen Universitas Suryakencana (UNSUR), Cianjur.
Dalam postingan tersebut terlampir tiga foto disertai curahan hati orangbtua Selvi yang merasa kasus kecelakaan putrinya tidak diusut secara baik oleh polisi.
Orangtua Selvi tersebut juga membawa nama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan minta Kapolres Cianjur menyerahkan kasusnya ke Mabes Polri jika tak sanggup menanganinya.
“Malah terkesan aparat hukum lokal menutup-nutupinya. Ini tidak sesuai dengan program dan slogan PRESISI yang digariskan oleh bapak Kapolri @listyosigitprabowo. Bila bapak Kapolres Cianjur @donihermawan02 tidak sanggup lakukan tangani kasus tersebut serahkan saja perkaranya ke Mabes Polri,” tulisnya melalui Instagram @yudi_junadi.
Kemudian, pihak keluarga mengaku telah melakukan investigasi dan menemukan bukti yang cukup tentang pelaku yang diduga anggota kepolisian.
Keluarga korban berharap Kapolres bisa mengungkap kasus ini dengan baik tanpa terpengaruh faktor atasan bawahan.
“Hasil investigasi kita sudah ditemukan bukti permulaan yang cukup. Jangan karena salah penanganannya karena faktor atasan bawahan,” ujar dosen FH UNSUR tersebut di Instagramnya.
Kasus kecelakaan hingga merenggut nyawa Selvi Amalia Nuraeni juga dapat dukungan dari teman-temannya.
Puluhan mahasiswa Universitas Suryakancana (UNSUR) melakukan aksi solidaritas turun ke jalan, menuntut adanya pengusutan dugaan tabrak lari Selvi Amalia Nuraini (19.
Selain itu, sejumlah mahasiswa pun melakukan tabur bunga untuk mengenang Selvi semasa hidup.
Ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Suryakancana, Atansyah mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas untuk mengenang almarhumah Selvi salah satu mahasiswi semester 1 Fakultas Hukum UNSUR.
Selain itu aksi yang diikuti 50 mahasiswa UNSUR yang merupakan perwakilan setiap fakultas meminta adanya pengusutan tuntas terhadap kejadian tabrak lari yang dialami oleh Amalia.
"Kami mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian tabrak lari," kata Atansyah, Senin (23/01/2023).
Pernyataan Ayah Korban
Ayah kandung Selvi, Yayan Sopian (47), membenarkan anaknya yang diduga menjadi korban tabrak lari saat diperjalanan menuju kampusnya.
Yayan menngatakan, telah berbincang terhadap saksi mata di sekitar dan membenarkan anaknya meninggal setelah ditabrak mobil yang diduga iring-iringan rombongan.
"Selvi ini diperkirakan diperkirakan sedang di perjalanan menuju kampus karena ada kuliah sore," kata Yayan.
Ia dan keluarga berharap, agar ada tindaklanjut penanganan untuk mengungkap penyebab dalang dari kejadian yang menimpa Selvi.
"Saya ingin kasus ini segera terungkap dan menginginkan ada itikad baik dari pelaku minimal minta maaf dan mendatangi biar kami tenang sekeluarga," ujarnya.
Kronologi versi polisi
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengungkap kronologi kecelakaan tabrak lari yang menewaskan Selvi.
Ia mengatakan kecelakaan berawal saat Selvi melaju dari arah Bandung menuju Cianjur dengan mengendarai motor.
Saat di TKP, motor yang dikendarai Selvi menabrak angkot yang melaju searah di depannya. Akibatnya motor Sevi jatuh ke kiri, sementara pengemudi jatuh ke kanan dan masih dalam jalur.
Pada saat bersamaan melintas kendaraan yang diduga menabrak Selvi. Diduga kendaraan tersebut adalah rombongan pejabat.
“Pada saat bersamaan melintas kendaraan yang diduga menjadi penyebab kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia yaitu kendaraan yang masih kami dalami pemiliknya, tapi berdasarkan keterangan saksi-saksi yang sudah kami lakukan pemeriksaan dan juga bukti CCTV yang sudah kami analisa, memang betul ada terjadi peristiwa kecelakaan yang melibatkan sepeda motor yang mengakibatkan korban meninggal dunia akibat benturan dengan kendaraan yang sedang kami lakukan pencarian," kata AKBP Doni Hermawan, Rabu (25/01/2023),
AKBP Doni mengatakan Selvi tewas dengan luka di kepala dan ia masih mengenakan helm dalam kondisi terkunci.
"Meskipun korban pada saat itu menggunakan helm karena pada saat ditemukan di TKP, korban masih dalam kondisi helm terpakai dan terkunci," ujarnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi dan dari rekaman CCTV, pelaku tabrak lari mengarah ke kendaraan sedan warna hitam merk Audi jenis A8.
Menurut Doni, kendaraan tersebut masuk dan menyusup ke dalam rombongan pengawalan dan dipastikan bukan masuk dalam rombongan.
“Kendaraan tersebut merupakan kendaraan yang masuk ke dalam rombongan pengawalan dalam artian bukan dalam rombongan inti dan memaksa masuk ke dalam rombongan pengawalan, dan kami pastikan mobil tersebut bukan rangkaian dari pengawalan tetapi mobil yang ikut masuk kedalam rombongan," ungkapnya.
Terkait kasus tabrak lari ini, AKBP Doni mengklaim telah bekerja maksimal untuk mengungkap pelaku tabrak lari.
“Kami dari Polres Cianjur berupaya semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus ini, kami sudah melaksanakan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi dan juga mengumpulkan barang bukti," kata dia.
"Kami sudah membentuk tim khusus gabungan dari Sat Reskrim Polres Cianjur dan Unit Gakkum Sat Lantas Polres Cianjur," ujarnya.
Sumber: Tribun Jabar/Tribunnews.com/Kompas.TV