TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta terbaru soal kasus pembunuhan siswi SMP di Sukoharjo yang dilakukan oleh Nanang Trihartanto (21).
Kelakuan Nanang tak hanya membunuh siswi SMP saja.
Nanang ternyata pernah menyekap dan mencabuli mertuanya.
Hal tersebut disampaikan oleh N, istri Nanang.
N juga mengatakan, ibunya disekap selama tiga hari.
"Terus tangannya diikat, mulutnya dibungkam terus dilakukan (pelecehan seksual)," jelasnya, dikutip dari YouTube Tribunnews.com.
Baca juga: Bandung Diguncang 4 Kali Gempa Susulan: Pusat Gempa Berada di Darat
Kasus pencabulan Nanang terhadap mertua ini menurut N akan segera dilaporkan ke polisi.
Sering Aniaya Anak dan Istrinya
Nanang Trihartanto ternyata pernah melakukan penganiayaan ke anak dan istrinya.
Mengutip TribunSolo.com, hal tersebut diungkapkan Nanang saat konferensi pers di Polres Sukoharjo, Rabu (26/1/2023).
Ia mengaku pernah menganiaya istrinya sendiri.
"Dulu pernah pak, karena selingkuh pak dia," ungkapnya.
Baca juga: Ditanya soal Motif Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar Pilih Bungkam
Tak hanya istrinya, ia juga melakukan tindak penganiayaan terhadap anak kandungnya.
"Anak juga pernah, sempat saya pukul juga. Anaknya satu," imbuh Nanang.
Berprofesi jadi Manusia Silver
Nanang yang tinggal di Kartasura, Sukoharjo ini sehari-hari menjadi manusia silver.
Ia mengungkapkan, setiap hari mendapatkan uang Rp150 ribu.
"Sehari-hari jadi manusia silver," ungkapnya.
Diketahui, Nanang merupakan pelaku pembunuhan siswi SMP bernama E (14).
Baca juga: 124 Peracik Kopi Adu Keahlian di Barista Innovation Challenge 2023
Pelaku mengaku mengenal E melalui aplikasi MiChat.
Nanang bermaksud untuk menyewa jasa open BO dari E.
Keduanya pun sepakat untuk bertemu di sebuah hotel.
"Nanang mengaku sudah ada transaksi, korban membanderol Rp 300 ribu untuk satu jam," kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setiawan.
Karena hotel penuh, maka pelaku mengajak korban ke indekosnya di daerah Kartasura, Sukoharjo.
Setelah memuaskan hasratnya, pelaku meminta tambah jam.
"Di jam ke-2 pelaku tidak puas, dikarenakan korban mengkau jamnya sudah habis," tambah kapolres.
Saat mengantar pulang, timbul niat untuk menghabisi nyawa korban.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari/Anang Ma'ruf Bagus Yuniar)