Menurut paman Nono, Metusalak Tnunay, ada empat marga besar yang melekat di nama keponakannya, yaitu marga Keo, Tnunay, Nono, dan Soreninu.
Nono lahir dari pasangan Nuryati Usanak Seran dan Raflim Meo.
Nuryati diketahui berprofesi sebagai guru kontrak di tempat Nono sekolah.
Sementara, sang ayah bekerja sebagai tukang bangunan.
Nono bersama keluarganya tinggal di Kelurahan Buraen, Kecamatan Amarasi Selatyan, Kupang.
Baca juga: Raffi Ahmad Berikan Uang Rp10 Juta ke Nono sang Juara Dunia Matematika: Buat Sekolah
Saat wawancara bersama Pos-Kupang.com, Nono mengungkapkan ia bercita-cita sebagai tentara.
Selain itu, ia juga ingin menciptakan mobil tercepat hingga pesawat.
Cita-cita Nono ini terinspirasi dari idolanya, Elon Musk.
Nono mengaku dirinya kerap melihat Elon Musk di YouTube.
"Saya ingin seperti Elon Musk."
"Saya bercita-cita untuk menjadi tentara dan bisa menciptakan Oto (Mobil) paling tercepat, kereta paling tercepat, dan pesawat," ujar Nono, Kamis (19/1/2023).
Keberhasilannya menjuarai Abacus World Competition tak lepas dari kesenangan Nono belajar Matematika.
Nono mengaku ia sangat senang belajar Matematika dengan metode gampang, asyik, dan menyenangkan (Matematika Gasing).
"Nono merasa senang. Saya belajar Matematika Gasing," katanya.