News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Populer Regional: Dampak Gempa M 5,4 Jayapura - Mahasiswa Poltekpel Surabaya Tewas Dihajar Senior

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi korban gempa di Kota Jayapura, Papua. Berikut berita populer regional mulai dampak gempa Jayapura hingga kasus tewasnya mahasiswa Poltekpel Surabaya karena dihajar oleh seniornya.

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional di Tribunnews.com mulai gempa berkekuatan magnitudo 5,4 yang menguncang Kota Jayapura, Papua pada Kamis (9/2/2023).

Dampak gempa mengakibatkan 700 orang mengungsi, 5 warga luka-luka dan 4 orang meninggal dunia.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga melaporkan beberapa bangunan rusak akibat gempa.

Kemudian ada viral video mobil Fortuner berplat dinas polisi palsu terlibat kecelakaan di di Jalan Pemuda, Jakarta Timur.

Mobil berwarna hitam itu nekat menerobos lampu merah hingga menabrak sepeda motor.

Belakangan baru terungkap, pengendara Fortuner merupakan mantu seorang anggota kepolisian bernama Kasat Samapta Polres Metro Polda Lampung, Iptu Abdul Rahman.

Baca juga: Populer Internasional: Kisah Bayi Selamat dari Gempa Turki - Pertemuan Zelensky dan Rishi Sunak

Berita populer terakhir datang dari kasus tewasnya mahasiswa Politeknik Pelayaran (Poltekpel) di Surabaya, Jawa Timur.

Korban diketahui meninggal karena dihajar seniornya sendiri.

Korban tewas karena perpeloncoan di kamar mandi kampus.

Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam:

1. Dampak Gempa M 5,4 Jayapura, BNPB: 700 Orang Mengungsi, 5 Luka, 4 Meninggal Dunia

Warga berada di luar rumah setelah terjadi gempa bumi berkekuatan M 5.4 di Kota Jayapura, Papua, Kamis (9/2/2023). (BNPB)

Sebanyak 700 orang mengungsi akibat gempa berkekuatan M 5,4 di Kota Jayapura, Papua, Kamis (9/2/2023).

700 orang yang mengungsi tersebut dibagi menjadi empat titik di wilayah Jayapura.

Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merinci empat titik tersebut.

Berdasarkan rilis BNPB yang diterima Tribunnews.com, ada 50 keluarga mengungsi di Entrop Kompleks CV.Thomas.

Selanjutnya 50 keluarga di Bank BTN Kota Jayapura, kemudian 200 jiwa di Kristus Raja Dok V dan sebanyak 400 jiwa di Bhayangkara I.

BNPB menyebutkan, kebutuhan yang dibutuhkan saat ini di pengungsian berupa tenda darurat dan genset untuk listrik.

"Adapun kebutuhan yang mendesak dan dibutuhkan saat ini berupa tenda darurat dan genset untuk listrik," jelas Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Kamis (9/2/2023).

Akibat gempa ini, BNPB mencatat, sedikitnya ada lima orang mengalami luka-luka.

Sementara, korban tewas sebanyak empat orang.

Lebih lanjut, BPNB juga merinci terkait kerugian material akibat gempa ini.

"Meliputi 2 rumah rusak sedang, 3 rumah rusak berat, 1 ruko cafetaria Cirita roboh kemudian tenggelam, 3 gedung terdampak, RSUD Kota Jayapura rusak, 1 masjid, 2 gereja dan 1 unit hotel turut terdampak," jelas Abdul.

Sebelumnya, terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,4 mengguncang wilayah Kota Jayapura, Kamis (9/2/2023) pukul 13.28 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa terletak di darat pada kedalaman 10 kilometer barat daya Jayapura.

BMKG mengatakan, gempa bumi tersebut tak berpotensi tsunami.

Baca selengkapnya.

2. Dibawa Menantu, Ini Kronologi Mobil Fortuner Iptu Abdul Rahman Alami Kecelakaan di Jakarta

Inilah sosok Iptu Abdul Rahman, Kasat Samapta Polres Metro Polda Lampung, pemilik mobil Fortuner yang menerobos lampu merah dan menabrak sepeda motor di Jakarta. (Kolase Tribunnews/humaspolresmetro.com/Tiktok)

Berikut ini kronologi mobil Fortuner milik Kasat Samapta Polres Metro Polda Lampung, Iptu Abdul Rahman dibawa sang menantu hingga akhirnya menerobos lampu merah dan menabrak sepeda motor di Jakarta.

Mobil Fortuner hitam yang menggunakan pelat dinas Polri 3110-00 menerobos lampu merah dan menabrak sepeda motor di Jalan Pemuda, Jakarta Timur pada Senin (6/2/2023) lalu.

Belakangan diketahui, pelat nomor dinas Polri yang tertempel pada mobil Fortuner itu ternyata palsu.

Nomor polisi aslinya yakni B 1236 FJD.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad memastikan mobil Fortuner B 1236 FJD yang mengalami kecelakaan di Jakarta merupakan mobil milik Iptu Abdul Rahman, seorang perwira pertama Polri.

Mobil tersebut dikendarai oleh menantu Iptu Abdul Rahman, Yudha Ari Vianda.

Keterangan ini diperoleh setelah Tim Subbid Paminal Bidptopam Polda Lampung memeriksa Iptu Abdul Rahman.

"Iptu Abdul Rahman ini menduduki jabatan sebagai Kasat Samapta Polres Metro Polda Lampung, yang merupakan mertua pengendara Yudha Ari Vianda," ungkapnya, dikutip dari TribunLampung.

Mobil Fortuner itu diberikan Iptu Abdul Rahman kepada anaknya atau istri dari Yudha Ari Vianda.

Keduanya menikah pada 22 Oktober 2022 dan saat ini tinggal di daerah Bintaro, Tangerang.

Pandra melanjutkan, dari pemeriksaan terhadap Iptu Abdul Rahman, terungkap pula mobil Fortuner itu sebenarnya tidak berwarna hitam.

Baca selengkapnya.

3. Detik-detik Mahasiswa Poltekpel di Surabaya Tewas Dianiaya di Kamar Mandi, 1 Senior Jadi Tersangka

Tangkapan layar video CCTV menunjukan saat tubuh Muhammad Rio Ferdinan Anwar (19), dibopong oleh beberapa orang diduga senior korban, di depan kamar mandi, Asrama Poltekpel Surabaya, Minggu (5/2/2023). (Ist)

Kasus mahasiswa Politeknik Pelayaran (Poltekpel) di Surabaya, Jawa Timur yang tewas dianiaya seniornya memasuki babak baru.

MRFA (19) dipulangkan dalam kondisi sudah tidak bernyawa pada Senin (6/2/2023) dini hari.

Terkini, polisi telah menetapkan senior korban berinisial AJP sebagai tersangka.

AJP ditetapkan sebagai tersangka setelah Unit Resmob Polrestabes Surabaya melakukan penyelidikan selama dua hari.

Dilansir Surya.co.id, korban tewas karena perpeloncoan, MRFA dihajar di dalam kamar mandi.

Demikian disampaikan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana.

"Korban kena dua kali pukulan di perut, sehingga ini mengakibatkan korban terjatuh dan meninggal dunia," ujarnya, Rabu (8/2/2023).

Selain di perut, sebelum meninggal, korban juga diduga mendapat pukulan di bagian tubuh lain.

Sebab, dari hasil visum, bibir korban sobek, lalu ada gigi korban yang hampir lepas.

Tak hanya itu, pipi kanan dan hidung korban juga terdapat luka lebam.

Kemudian, dada dan leher korban juga mengalami luka memar.

Dikutip dari SuryaMalang.com, detik-detik penganiayaan terhadap korban terekam di beberapa sudut kamera yang terpasang di sepanjang lorong bangunan.

M Yani, ayah korban mengatakan, penganiayaan terhadap korban diduga dilakukan di kamar mandi asrama.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini