TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru insiden ledakan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, terungkap.
Diketahui tragedi yang terjadi pada Minggu (19/2/2023) malam itu menewaskan empat orang.
Adapun para korban yakni Darman (63) yang merupakan pemilik rumah tempat sumber ledakan.
Selain Darman, kedua anaknya Aripin dan Widodo, serta keponakannya bernama Wawa, turut menjadi korban tewas dalam insiden tersebut.
Informasi terbaru, diduga ledakan itu berasal dari 20 kilogram bahan isian petasan yang belum dikemas.
Bahan isian petasan itu di antaranya Kalium Klorat atau Potasium Klorat, Alumunium, dan Sulfur atau lazim disebut Belerang.
Baca juga: Pengakuan Keluarga Korban Tewas akibat Ledakan di Blitar, Tak Bisa Kenali Jasad 2 Adiknya
Tiga jenis bahan itu ditemukan oleh Tim Bahan Peledak (Handak) Bidang Labfor Polda Jatim, saat olah tempat kejadian perkara (TKP), Senin (20/2/2023).
Kepala Bidang Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo, membenarkan temuan tersebut, dilansir TribunJatim.com.
Ia mengatakan, tiga bahan baku isian petasan kategori rendah (low explosive) itu ditemukan di area terpenting dari rumah korban yakni area dapur.
Area dapur rumah korban itu telah dipastikan menjadi pusat ledakan utama bahan isian petasan dalam insiden tersebut.
Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya cekungan bekas ledakan sedalam sekira 58 sentimeter dengan radius luas 2,1 meter.
"Artinya itu yang memberikan ledakan yang cukup besar, mungkin dari jumlah, barangkali," ujar Sodiq, Selasa (21/2/2023).
Pihaknya menduga, ledakan terjadi saat tiga korban sedang meracik bahan isian petasan di dapur.
Pasalnya, jasad ketiga korban yang sudah dalam kondisi tak utuh ditemukan di sekitar area dapur.
"Kemungkinan besar pada saat membuat. (Korban) lagi membuat (petasan)."
"Kalau lihat dari korbannya hancur kemungkinan ketiganya masih proses membuat, begitu tiga orang mengelilingi itu," terangnya.
Petugas Temukan Puntung Rokok dan Panci Tempat Bahan Petasan
Sebelumnya, petugas juga menemukan tiga panci dalam kondisi sudah hancur, dilansir TribunJatim.com.
Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono mengatakan, diduga panci tersebut digunakan sebagai tempat menyimpan bubuk bahan baku petasan.
"Dari daya ledak ditemukan ada panci, kondisinya sudah hancur semua, tapi masih teridentifikasi panci."
"Ada tiga panci, kemungkinan di situ tempat menyimpan bubuk bahan baku petasan," bebernya.
Terjadi 3 Kali Ledakan
Masih dikatakan Argowiyono, dari keterangan saksi, terjadi tiga kali ledakan di lokasi.
Ledakan pertama berkekuatan besar, lalu disusul dua kali ledakan lagi berkekuatan kecil.
"Untuk jumlah bahan peledak masih prediksi, tidak bisa dipastikan."
"Tapi dengan melihat kondisi kerusakan tentunya cukup besar."
"Misalkan satu panci berisi 3-5 kilogram, berarti kali tiga kalinya," terangnya.
Baca juga: Dampak Ledakan Bahan Baku Petasan di Blitar: 4 Warga Meninggal, 23 Luka-luka, dan 25 Rumah Rusak
Terkait soal aktivitas perakitan petasan di lokasi, Argowiyono belum dapat memastikan.
Menurutnya, melihat titik ledakan, sesuai evaluasi dari Tim Penjinak Bom, ditemukan puntung rokok di lokasi.
Dari keterangan warga, tiga dari empat korban meninggal dunia memang diketahui sebagai perokok.
"Kemungkinan apakah di situ saat sedang melihat (penyimpanan bubuk bahan petasan) ada yang sedang merokok, sehingga terjadi efek ledakan."
"Karena jenis ledakannya low explosive, sehingga ketika terkena percikan mudah meledak," paparnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJatim.com/Luhur Pambudi/Samsul Hadi)