"Kita sudah bekali dan sudah diberikan arahan tentang hal-hal yang harus dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan," kata Saleh.
"Antara lain penegakan HAM, jadi jangan diragukan apabila nanti tindakan ini dilakukan, kita tidak keluar dari rambu-rambu HAM," sambung dia.
Untuk itu, selaku Pangdam XVII/Cenderawasih ia sudah menunjuk Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring sebagai Dankolaksops TNI untuk memimpin pelaksanaan operasi tersebut dan bersinergi dengan Satgas Damai Cartenz pimpinan Kombes Pol Faisal.
Secara teknis dan taktis, kata dia, operasi tersebut sudah dipersiapkan.
Pihaknya, kata dia, telah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan kedutaan Selandia Baru.
Sampai saat ini, komunikasi dan koordinasi tersebut berlangsung dengan baik.
Bahkan, kata dia, pihak Kedutaan Selandia Baru sangat mendukung apa yang dilakukan TNI Polri dalam penegakan hukum.
"Namun upaya penyelamatan nyawa Pilot Philip Mark Mahrtens ini menjadi prioritas utama. Yang kita hadapi ini sebenarnya bukan pelaku dari kelompok separatis, namun pelaku teroris yang melakukan upaya-upaya pelanggaran kriminal," kata dia.
"Oleh karenanya itu kita TNI-Polri harus melakukan operasi penegakan hukum," sambung dia.
Di tempat yang sama, Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring mengatakan aparat akan mengerahkan sumber daya yang dimiliki TNI dan Polri termasuk BIN dan yang lainnya.
Personel Damai Cartenz dan Kopasgat, kata dia, telah mengamankan Bandara Paro.
"Saat ini situasi di Paro Nduga sudah tidak ada masyarakat, tetapi Bandara sudah diamankan dan bisa digunakan," kata Sembiring.
"Bagi yang menghalangi-menghalangi atau tidak mendukung terhadap kegiatan yang dilakukan penegakan hukum oleh TNI-Polri berarti bagian dari teroris tersebut," sambung dia
Sementara itu, Danpas III Brimob Brigjen Pol Gatot mengungkapkan keterlibatan Brimob dalam rangka mendukung pencarian Pilot Susi Air dan terus melaksanakan pencarian dalam rangka penegakan hukum seperti TNI yang juga memiliki batas waktu.