News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja

Kelakuan Mario Dandy Satriyo Semasa Remaja, Geber Moge hingga Sering Ngutang di Kantin Sekolah

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Semasa remaja, Mario Dandy Satriyo (kiri) dikenal suka menggeber motor gede (moge) dan mengutang di kantin sekolahnya (kanan).

TRIBUNNEWS.COM - Anak mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo, Mario Dandy Satriyo (20), menjadi sorotan pasca-menganiaya putra pengurus GP Ansor, David (17), hingga mengalami koma.

Diketahui, masa kecil hingga remaja Mario Dandy, ia habiskan di DI Yogyakarta.

Ia merupakan lulusan SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Selama bertempat tinggal di Yogyakarta, Mario kerap singgah di rumah mewah ayahnya di Jl Ganesha 2/12, Kelurahan Muja Muju, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Kala itu, Mario dikenal suka menggeber motor gede (mogo) di kawasan rumah ayahnya.

Hal ini disampaikan oleh pengurus RT seetempat, Sugiarto.

Baca juga: Kondisi David Terkini, Korban Penganiayaan Mario Dandy Masih Belum Sadar, Alat Ventilator Dilepas

"Naik moge, suaranya, kan, kenceng, (knalpotnya) blombong, jadi begitu suaranya," kata Sugiarto kepada TribunJogja.com, Senin (27/2/2023).

Tak hanya warga, satpam yang berjaga di wilayah setempat juga pernah menegur Mario beberapa kali.

"Dulu pernah ditegur sama warga. Satpam yang dulu jaga juga beberapa kali menegur itu, ya," imbuhnya.

Sugiarto juga menceritakan, dibanding saudara kandungnya yang lain, Mario paling sering berkunjung ke rumah ayahnya di Jl Ganesha.

Terlebih kala itu, kata Sugiarto, Mario bersekolah di Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah.

"Mario memang yang paling sering kelihatan di sini, dibandingkan anak-anaknya yang lain. Terutama dulu, beberapa tahun lalu, waktu masih sekolah di Taruna Nusantara (Magelang)," pungkasnya.

Suka Ngutang di Kantin

Semasa besekolah di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, Mario Dandy Satriyo dikenal sebagai anak yang hiperaktif.

Selain itu, Mario ternyata juga suka mengutang di kantin.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sumijah (55), penjual jajanan dan ibu kantin di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

"Dia itu anak hiperaktif selalu bawa bola suka main ke sana-sini. Terus kalau jajan langsung ambil asal tapi nggak langsung bayar," cerita Sumijah, Senin.

Aksi menunggang Harley oleh Mario Danny Satrio yang videonya dipamerkan di media sosial. (Screenshot TikTok)

Baca juga: Rumah Mewah Rafael Alun di Manado Tagihan PPB Hanya Rp300 Ribu, Ini Kata Lurah dan Ketua Lingkungan

Masih dari TribunJogja.com, Sumijah mengaku harus mengejar Mario terlebih dulu agar membayar utang.

Lantaran, menurut Sumijah, Mario kerap berkelit tak memiliki uang jika ditagih.

"(Kalau untuk pembayaran) saya harus ngejar-ngejar. Kalau dia bawa uang saya minta."

"Iya lama (bayar utangnya). Kadang anaknya enggak keluar kelas. Kalau ditagih, jawabnya aku enggak bawa uang."

"Waktu dia dianterin supirnya, terus saya bilang gini, 'lah gene koe ndue asisten (lah itu kamu punya asisten)'. Terus dia bilang asisten saya nggak bawa uang " jelas Sumijah.

Sumijah menambahkan, kala itu, Mario bisa menghabiskan uang sekitar Rp150 ribu untuk jajan di kantin.

Rumah Mewah Rafael di Yogyakarta

Rumah ayah Mario, Rafael Alun, di Yogyakarta juga menjadi sorotan.

Rumah tersebut berada di Jl Ganesha 2/12, Kelurahan Muja Muju, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Dibandingkan rumah di sekitarnya, rumah milik Rafael Alun terbilang paling mewah.

Rumah mewah milik Rafael Alun Trisambodo yang berlokasi di kawasan Timoho Kota Yogyakarta.

Baca juga: KPK Minta Rafael Alun Trisambodo Bawa Semua Bukti Kepemilikan Harta Benda pada Rabu 1 Maret 2023

Pengurus RT setempat, Sugiarto, mengatakan lahan tempat rumah Rafael dibeli pada kisaran tahusekitar tahun 2016.

Menurut Sugiarto, rumah mewah tersebut mempunyai luas tanah 2.000 meter persegi.

Sementara, rata-rata rumah di komplek setempat hanya berdiri di lahan seluas 300-400 meter persegi.

"Dulu pas mau membangun juga datang ke sini, istilahnya minta izin dulu, kan, datang sama ibunya waktu itu," tandas Sugiarto, Senin.

Setelah rumahnya berdiri, Rafael dan keluarga jarang terlihat di rumah tersebut.

Sugiarto menyebut, terakhir bertemu dengan Rafael saat dirinya diundang dalam acara pemberkatan rumah sebelum pandemi.

"Paling datang ke sini cuma pas hari-hari besar, hari libur saja."

"Jarang juga (sosialisasi sama warga) itu, paling cuma pembantunya yang sering ke sini, kalau membayar iuran, iuran sampah," ujarnya.

Ia juga meyebutkan, mereka yang datang ke rumah langsung masuk ke dalam dan berganti-ganti mobil.

"Kalau datang juga pakai mobil, langsung masuk ke dalam. Mobilnya gonta-ganti juga."

"Jadi nggak tahu itu yang datang Pak Alun, atau anak-anaknya, langsung masuk ke dalam, kan," tambah Sugiarto.

Ditanya soal berapa banyak mobil mewah, ia mengungkapkan tak begitu tahu.

Pasalnya, selama ini, Sugiarto hanya sekali masuk ke rumah tersebut.

"Masuk ke rumah Pak Alun, ya, baru sekali, waktu pemberkatan rumah. Itu pun kita cuma di depan saja, nggak sampai masuk ke dalam."

"Tapi, memang ada kolam renang dan ada satu dua mobil, sama ada motor gede juga," jelas Sugiarto.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunJogja.com, Azka Ramadhan/Neti Istimewa Rukmana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini