TRIBUNNEWS.COM - Ibu kantin tempat Mario Dandy Satriyo bersekolah, Sumijah (55) meralat keterangannya soal perilaku anak eks Pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan itu.
Diketauhi sebelumnya, Mario Dandy yang melakukan penganiayaan kepada David, anak pengurus GP Ansor hingga korbannya koma pernah bersekolah di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
Sumijah beberapa waktu lalu mengatakan, Mario kerap tak membaya jajan yang ia ambil.
"Dia itu anak hiperaktif selalu bawa bola suka main ke sana-sini. Terus kalau jajan langsung ambil asal tapi nggak langsung bayar," cerita Sumijah, Senin (27/2/2023).
Namun, Sumijah meralat omongannya tersebut.
"Sebelumnya saya minta maaf sekali. Kemarin saya itu hanya bermodalkan ingatan, bahwa berita Dandy (pernyataan yang dilontarkan Sumijah sebelumnya) tidak benar," terangnya seperti yang diwartakan TribunJogja.com, Rabu (1/3/2023).
Baca juga: AGH Pacar Mario Dandy Ditetapkan Jadi Pelaku, Dijerat Pasal Berlapis di Kasus Penganiayaan David
Kata Pihak Sekolah
Eka Wahyu selaku Bidang Kesiswaan SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta mengatakan, Mario Dandy memiliki perilaku baik layaknya anak-anak pada umumnya.
"Karena mungkin masih anak-anak, masih baik-baik saja. Jadi tidak ada hal hal yang seperti kemarin (kasus penganiayaan)," ucapnya.
Masih mengutip laman yang sama, Eka pun merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa Mario.
"Saya sendiri prihatin dan sangat menyayangkan. Apalagi dia kan anak pejabat, sehingga (ramai dibicarakan) dari masyarakat," tutup Eka.
Suka Ngutang di Kantin
Sebelumnya diwartakan, semasa bersekolah di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, Mario Dandy Satriyo dikenal sebagai anak yang hiperaktif.
Selain itu, Mario ternyata juga suka mengutang di kantin.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sumijah (55), penjual jajanan dan ibu kantin di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
"Dia itu anak hiperaktif selalu bawa bola suka main ke sana-sini. Terus kalau jajan langsung ambil asal tapi nggak langsung bayar," cerita Sumijah, Senin.
Baca juga: Rafael Alun Miliki Rumah Mewah di Manado, Tagihan PBB-nya Hanya Rp 300 Ribu Per Tahun
Masih dari TribunJogja.com, Sumijah mengaku harus mengejar Mario terlebih dulu agar membayar utang.
Lantaran, menurut Sumijah, Mario kerap berkelit tak memiliki uang jika ditagih.
"(Kalau untuk pembayaran) saya harus ngejar-ngejar. Kalau dia bawa uang saya minta."
"Iya lama (bayar utangnya). Kadang anaknya enggak keluar kelas. Kalau ditagih, jawabnya aku enggak bawa uang."
"Waktu dia dianterin supirnya, terus saya bilang gini, 'lah gene koe ndue asisten (lah itu kamu punya asisten)'. Terus dia bilang asisten saya nggak bawa uang " jelas Sumijah.
Sumijah menambahkan, kala itu, Mario bisa menghabiskan uang sekitar Rp150 ribu untuk jajan di kantin.
Baca juga: Kelakuan Mario Dandy Satriyo Semasa Remaja, Geber Moge hingga Sering Ngutang di Kantin Sekolah
Diketahui, Mario menjadi pelaku penganiayaan David hingga korban koma.
Peristiwa penganiayaan ini terjadi di sekitar rumah teman David di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023).
Mario menganiaya David secara brutal dengan menendang, memukul, dan menginjak kepala korban berkali-kali.
Polres Metro Jakarta Selatan telah menetapkan Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas sebagai tersangka.
Shane disebut berperan memprovokasi Mario untuk menganiaya David.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJogja.com, Neti Istimewa Rukmana)