Awan panas tersebut mengarah ke barat daya puncak Gunung Merapi.
Kemudian pukul 13.29 WIB luncuran awan panas masih konsisten ke arah barat.
Hal tersebut berdasarkan pantaun dari pos Tunggul Arum dan Wonokerto, Sleman.
Pada pukul 14.25 WIB wilayah DIY belum ada laporan terdampak luncuran awan panas Gunung Merapi ini.
Namun, luncuran awan panas tersebut terus terjadi hingga Sabtu sore sekira pukul 15.05 WIB.
"Pukul 15.05 WIB Setu Legi 11/03, masih berlanjut susul menyusul yang namanya luncuran awan panas G. Merapi."
"Posko gabungan @SAR_DIY unit Wonokerto dan Ngrangkah persiapan logistik dan SDM potensi relawan, TNI & Polri," tulis TRC BPBD DIY dalam akun Twitter.
Guguran awan panas mencapai beberapa sungai, seperti Sungai Bedong, Krasak, hingga Bebeng.
Namun hingga berita ini ditulis, status Gunung Merapi kini masih dalam level III atau berstatus siaga.
Radius bahaya akibat erupsi ini ditetapkan sejauh 7 km dari puncak Merapi.
Potensi bahaya berupa guguran awan panas juga terjadi di arah tenggara Gunung Merapi.
Yakni di Sungai Woro sejauh tiga kilometer dan Sungai Gendol sejauh lima kilometer.
Picu Hujan Abu Vulkanik
Guguran awan panas pada Sabtu siang ini memicu hujan abu di wilayah sekitar lereng Gunung Merapi.