News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gunung Merapi Meletus

Status Gunung Merapi Masih Dipertahankan di Level III atau Siaga Usai Erupsi

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Merapi ketika Erupsi dan semburkan Awan Panas, Sabtu 11 Maret 2023. Hingga pukul 18.00 WIB status Gunung Merapi masih berada pada Level III atau Siaga, Sabtu (11/3/2023)

TRIBUNNEWS.COM - Gunung Merapi kembali mengalami erupsi, Sabtu (11/3/2023) sekira pukul 12.12 WIB siang.  

Dikutip dari magma.esdm.go.id, hingga Sabtu pukul 18.00 WIB status Gunung Merapi masih berada pada Level III atau Siaga.

Status Gunung Merapi akan diperbarui apabila ada perubahan ataupun peningkatan aktivitas Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," keterangan tertulis Magma Indonesia. 

Informasi tersebut juga dibenarkan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso. 

"Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga," kata Agus saat konferensi pers secara daring, Sabtu sore. 

Baca juga: Sejarah Erupsi Gunung Merapi, Sudah Meletus Lebih dari 80 Kali

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya puncak Merapi. 

Yakni meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Lalu, pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

BPPTKG menyebut rentetan erupsi awan panas guguran masih berlangsung hingga sekitar pukul 16.40 WIB.

"Kemudian berlangsung sampai sekarang ya, sekarang masih terjadi," kata Agus. 

Tangkap layar video CCTV detik-detik erupsi Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023). (Twitter BPPTKG)

Menurut Agus, jumlah kejadian awan panas guguran hingga pukul 16.00 WIB tadi tercatat sebanyak 24 kali.

Ia menuturkan, jarak luncur terjauh adalah 4 kilometer ke arah barat daya atau Sungai Bebeng dan Krasak, Sleman. 

Agus juga mengatakan, erupsi yang terjadi hari ini merupakan erupsi terbesar sepanjang satu tahun terakhir.

Namun erupsi tersebut bukan terbesar sejak krisis erupsi Merapi 2021 lalu.

"Intensitas erupsi hari ini terhitung cukup besar, setidaknya ini terbesar kedua setelah yang terjadi 27 Januari 2021 lalu."

"Saat itu terjadi rentetan awan panas lebih banyak sekitar 52 kali ke arah kali boyong. Ini bukan yang terbesar sejak krisis erupsi 2021," kata Agus. 

Abu vulkanik Gunung Merapi hampir merata menutupi pemukiman dan lahan penduduk di Desa Krinjing, Magelang, pasca erupsi. (Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin)

BPPTKG menyatakan, radius bahaya akibat erupsi ini berada sejauh 7 km dari puncak Merapi. 

Pihaknya pun meminta warga menjauhi zona bahaya yang berada dalam radius tersebut. 

Erupsi ini juga berdampak pada masyarakat di wilayah Magelang dan Boyolali. 

Masyarakat tiba-tiba merasakan cuaca gelap lantaran semburan abu vulkanik yang datang terbawa angin. .

(Tribunnews.com/Milani Resti)

Simak berita lainnya terkait Erupsi Gunung Merapi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini