TRIBUNNEWS.COM, YAHUKIMO - Pesawat Trigana Air IL-222 register PK-YSC diduga ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Sabtu (11/3/2023) kemarin.
Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini.
Diketahui Trigana Air ditembak saat take off atau lepas landas dari Bandara Nop Goliat Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Saat itu pesawat dipiloti Captain Edi Sunarto.
Baca juga: 3 Warga Sipil Tewas Ditembak KKB Sepanjang 2023, Perempuan Asli Papua, Pelajar & Warga Asal Toraja
Saat kejadian penembakan, pesawat tengah melaksanakan taxy menuju runway 25 Bandara Nop Goliat Dekai, dan take off pukul 14.07 WIT menuju Bandara Sentani.
Pada saat take off pilot mendengar suara tembakan mengenai badan pesawat.
Pesawat landing di Bandara Sentani sekitar pukul 14.59 WIT dan dalam keadaan aman.
Seluruh penumpang diturunkan, kemudian dilakukan pengecekan pesawat oleh teknisi di bandara.
Saat membersihkan kabin petugas menemukan proyektil yang diperkirakan berukuran (kaliber) 5,56 mm.
Hingga Minggu (12/3/2023), Polda Papua masih menyelidiki peristiwa penembakan terhadap pesawat Trigana Air PK-YSC ini.
Diketahui penembakan terhadap pesawat Trigana Air di tahun 2023 bukan kali ini saja terjadi.
Baca juga: Sudah Sebulan Pilot Susi Air Disandera KKB Papua, Panglima TNI Jelaskan Kendala Pembebasan
Catatan Tribunnews, pada Januari lalu pesawat cargo Trigana Air juga ditembak KKB.
Akibat penembakan itu, Trigana sempat menghentikan penerbangannya ke Oksibil Papua.
Berikut peristiwa penembakan Trigana Air yang terjadi pada Januari 2023 lalu hingga dampaknya terhadap maskapai serta masyarakat setempat.
Diberondong Saat Hendak Mendarat di Oksibil
Saat itu Senin (9/1/2023) sekira pukul 10.45 WIT, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menembak sebuah pesawat kargo Trigana Air di Bandara Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Pesawat Ikaros jenis caravan nomor penerbangan PK-HVV itu diberondong timah panas saat hendak mendarat di Bandara Oksibil.
Pesawat yang dipiloti oleh Kapten Tohirin dari Tanah Merah itu memutuskan batal mendarat.
Peristiwa penembakan pesawat kargo ini diduga dilakukan oleh KKB Kodap XXXV Bintang Timur pimpinan Ananias Atimin Bintang.
Baca juga: KKB Tebar Ancaman di Yahukimo, Kapendam XVII/Cenderawasih Minta Warga Tidak Mudah Diadu Domba
Warga Mengungsi
Penyerangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membuat setidaknya 58 warga Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan mengungsi ke Jayapura, Papua, Jumat (13/1/2023).
Mereka khawatir akan terjadi serangan lagi di daerahnya.
Diketahui KKB membakar gedung sekolah dan juga menembaki pesawat kargo milik Trigana Air pada Sabtu (7/1/2023).
"Hari ini ada 58 orang yang ke Jayapura, sebagian besar ibu hamil dan anak-anak," ujar Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pegunungan Bintang AKBP Dafi Bastomi melalui keterangan tertulis, Jumat (13/1/2023).
Warga yang turun ke Jayapura difasilitasi menggunakan pesawat CN milik TNI AU dan pesawat carter Caravan Smart Air.
Menurut AKBP Dafi Bastomi, warga sejak pagi sudah berkumpul di Bandara Oksibil dan meminta aparat keamanan untuk memfasilitasi mereka terbang ke Jayapura.
"Kami selaku pihak keamanan TNI-Polri dengan adanya kejadian tersebut tetap melakukan pelayanan dan memfasilitasi masyarakat yang akan ke Jayapura dan tetap berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menjaga Sitkamtibmas tetap aman dan kondusif di Kabupaten Pegunungan Bintang," kata Bastomi.
Situasi keamanan di Distrik Oksibil dalam tiga hari terakhir kurang kondusif setelah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berulah sejak Sabtu (7/1/2023).
Saat itu, KKB mencegat tukang ojek di dekat SMKN 1 Oksibil dan sempat melepaskan tembakan.
Ketika aparat keamanan datang ke lokasi, KKB menembaki mereka hingga menyebabkan tiga personel kepolisian terluka.
Lalu pada Senin (9/1/2023), KKB kembali berulah dengan membakar gedung SMKN 1 Oksibil dan menembaki pesawat kargo yang hendak mendarat di Bandara Oksibil.
Sementara pada Rabu (11/1/2023), KKB membakar Kantor Dispendukcapil Pegunungan Bintang.
Akibat kejadian tersebut, puluhan warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengaman diri ke Mapolres Pegunungan Bintang.
Trigana Hentikan Penerbangan ke Oksibil
Sementara itu manajemen maskapai Trigana Air menghentikan layanan ke Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan pasca penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Aviation security and safety manager Trigana Air Kapten Alfred menyatakan, penghentian tersebut dilakukan berdasarkan Notam dari pihak Bandara Oksibil bahwa sementara ditutup.
"Dengan adanya pemberitahuan itu dan berbagai pertimbangan, maka kami memutuskan untuk menghentikan penerbangan sementara ke Oksibil," kata Alfred, di Sentani, Kamis (12/1/2023).
Selain itu, penghentian tersebut juga dilakukan demi keselamatan penumpang dan pesawat.
Penghentian itu karena menurut Alfred, pihaknya khawatir aksi penembakan yang dilakukan KKB ke areal bandara sangat membahayakan penerbangan saat landing maupun lepas landas.
"Demi keselamatan penumpang dan pesawat, kami tidak mau ambil risiko dengan kondisi ini," ujarnya.
Penerbangan akan dilakukan apabila telah ada pernyataan resmi dari pihak keamanan maupun Pemerintah Pegubin, bahwa Bandara Oksibil sudah beroperasi.
"Kalau itu sudah ada, maka pesawat Trigana akan kembali melayani masyarakat," ujarnya.
Sementara dia pelayanan sendiri ke Bandara Sentani ke Oksibil dilakukan dua kali sehari, baik untuk melayani penumpang dan cargo.
Sumber: Tribun Papua, Tribunnews