News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Merapi

Apakah Erupsi Gunung Merapi Sebabkan Cuaca Panas di Yogyakarta dan Solo Raya? Ini Kata Pakar

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lava pijar menyembur dari Gunung Merapi terlihat dari Desa Tunggularum, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (13/3/2023). Aktivitas erupsi Gunung Merapi disebut-sebut berdampak pada cuaca panas di wilayah Yogyakarta dan Solo Raya. Benarkah demikian? Ini kata pakar.

TRIBUNNEWS.COM - Erupsi Gunung Merapi disebut-sebut membuat cuaca di wilayah Yogyakarta hingga Jawa Tengah menjadi semakin panas.

Diketahui, Gunung Merapi mengalami erupsi pada Sabtu (11/3/2023) dan aktivitasnya hingga kini masih terus diamati.

Setelahnya, sejumlah wilayah seperti Yogyakarta dan Solo Raya merasakan cuaca yang panas.

Seperti diberitakan Tribun Solo, warga di Sukoharjo bahkan memasak telur di bawah teriknya sinar matahari.

Menanggapi hal tersebut, ahli cuaca dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Miming Saefudin, memberikan pandangannya.

Menurutnya, tidak serta merta erupsi gunung api langsung berimbas pada bertambah panasnya cuaca di wilayah tersebut.

"Erupsi gunung itu menghasilkan partikel abu yang naik ke atmosfer, abu erupsi tersebut dapat menjadi partikel kondensasi dalam proses pembentukan awan dan hujan apabila kondisi atmosfer lainnya mendukung. Seperti tingkat kelembapan atmosfer yang signifikan," jelas Miming saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (12/3/2023).

"Jadi situasinya cukup kondisional," ungkapnya.

Baca juga: Cuaca Sukoharjo Panas, Warga Grogol Iseng Masak Telur di Bawah Terik Matahari, Hasilnya Matang

Sementara itu Pakar Iklim dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), Emilya Nurjani, juga menanggapi soal penyebab cuaca panas di sekitaran DI Yogyakarta.

Senada dengan Miming, Emilya mengatakan, awan panas guguran tak serta merta jadi penyebab munculnya cuaca panas di Jogja.

“Aerosol yang dihasilkan oleh erupsi awan panas guguran itu mungkin saja bisa berpengaruh menaikkan suhu, mengurangi suhu atau justru bisa tidak terjadi apa-apa. Itu harus diukur dulu untuk menentukannya,” ungkapnya, Senin (13/3/2023) seperti yang diwartakan TribunJogja.com.

Gunung Merapi mengalami erupsi dengan memuntahkan awan panas dan abu vulkanik seperti terlihat dari Desa Kaliurang Selatan, Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (12/3/2023). AFP/DEVI RAHMAN (AFP/DEVI RAHMAN)

Baca juga: Viral Awan Panas Berbentuk Petruk Diyakini Sebagai Penunggu Merapi, BPPTKG Sebut Hanya Kebetulan

Sehingga bisa diartikan naiknya suhu cuaca belum tentu disebabkan oleh erupsi Gunung Merapi.

Menurutnya, pengaruh cuaca mungkin terjadi di wilayah yang terkena hujan abu vulkanik yang bisa menutupi radiasi matahari.

“Karena arah anginnya ke barat itu, jadi Yogya aman dari abu. Kalau di daerah di barat, debu-debu itu kemudian menutupi radiasi matahari."

"Matahari yang mau menyinari bumi jadi terganggu. Hanya, kejadian itu lokal saja, hanya di daerah yang tertutup abu saja,” jelasnya.

Diketahui, Gunung Merapi erupsi pada Sabtu lalu dan masih terjadi aktivitas susulan hingga Senin.

Gunung Merapi masih berstatus Siaga level III.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, TribunJogja.com/Ardhike)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini