News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Populer Hari Ini

Populer Regional: Viral Awan Panas Merapi Berbentuk Petruk - Kades Disuntik Mati di Serang

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut berita populer regional mulai viral awan panas Merapi berbentuk Petruk hingga kasus kades disuntik mati oleh mantri di Kabupten Serang, Banten.

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional di Tribunnews.com dimulai viralnya bentuk awan panas Gunung Merapi yang disebut mirip tokoh wewayangan Petruk.

Foto awan panas itu tersebar dan menjadi bahan perbicangan warganet.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta kemudian memberikan penjelasan soal awan panas mirip Petruk.

Kemudian kasus korupsi yang membelit Rektor Universitas Udayana (Unud) Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara, M.Eng.

Rektor Unud resmi ditetapkan sebagai tersangka pada oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali pada Senin (13/3/2023).

I Nyoman Gde Antara diduga terlibat kasus korupsi Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI).

Baca juga: Populer Nasional: Kemenkumham Siap Lindungi Richard Eliezer - Istri Moeldoko Meninggal Dunia

Berita populer terakhir datang dari kasus tewasnya Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.

Korban bernama Salamunasir disuntik mati oleh mantri berinisial S.

Sebelum kejadian, pelaku dan korban sempat adu mulut pada Minggu (12/3/2023) sekira pukul 12.30 WIB.

Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam selengkapnya:

1. Viral Awan Panas Berbentuk Petruk Diyakini Sebagai Penunggu Merapi, BPPTKG Sebut Hanya Kebetulan

Kolase awan panas Gunung Merapi- Beredar di media sosial foto awan panas Gunung Merapi berbentuk seperti salah satu tokoh punakawan, Petruk. (TribunJateng)

Sejak Gunung Merapi erupsi pada Sabtu, (11/3/2023) lalu, masyarakat dikejutkan dengan sebuah foto dan video awan panas yang berbentuk seperti Petruk.

Petruk adalah salah satu tokoh dalam pertunjukan wayang orang atau wayang kulit di Jawa, Indonesia.

Ia adalah salah satu dari empat tokoh sentral dalam pewayangan Jawa, selain Semar, Gareng, dan Bagong.

Petruk sering dianggap sebagai tokoh yang paling cerdik dan paling pintar di antara keempat tokoh tersebut.

Petruk biasanya digambarkan sebagai sosok bertubuh kurus, dengan rambut disisir ke belakang dan kumis tipis.

Petruk sering dijadikan tokoh yang lucu dan menghibur penonton, dengan menggunakan bahasa yang lucu dan gaya yang kocak.

Meskipun terkenal sebagai tokoh lucu, Petruk juga memiliki sisi yang lebih serius dan filosofis dalam pewayangan Jawa.

Ia sering dianggap sebagai simbol dari kecerdikan, kesederhanaan, dan kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.

Foto ini tersebar luas di media sosial Twitter dan telah dibagikan ulang oleh banyak warganet.

Dikutip dari TribunJateng, ternyata masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Merapi meyakini Petruk sebagai sosok gaib yang melindungi gunung tersebut.

Bahkan, warga di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali meyakini sosok yang kerap disebut sebagai Mbah Petruk adalah penunggu Merapi yang melindungi mereka.

Saat Merapi aktif, warga di utara Merapi itu bakal diberi wangsit berupa mimpi untuk mengungsi atau tetap tinggal di rumah.

Penampakan awan panas mirip Petruk tersebut diyakini sebagai wujud atau perlambangan dari Mbah Petruk.

Namun, mengenai hal tersebut, Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Sentosa menyebut awan panas berbentuk Petruk yang beredar di media sosial itu hanyalah sebuah kebetulan.

Baca selengkapnya.

2. KKB Serang Warga Sipil untuk Pecah Fokus Aparat, 2 Warga Yahukimo Dibunuh Pasukan Egianus Kogoya

Video rekaman pesan pilot pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Mertens tersebar, Faizal meyakini ini adalah bagian dari tak-tik KKB. (Tribun-Papua.com)

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan aksi teror dengan menyerang warga sipil yang dijadikan sebagai perlindungan ketika posisi mereka terdesak.

Terbaru, dua warga sipil di Yahukimo, Papua Pegunungan tewas ditembak mati oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Pelaku penembakan diduga merupakan seorang pecatan TNI bernama Yotam Bugiangge yang kabur dari tugasnya dan membawa satu pucuk senjata laras panjang.

Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri mengatakan Yotam Bugiangge yang kini sudah bergabung KKB diduga kuat sebagai pelaku penembakan dua warga sipil di Yahukimo atas perintah Egianus Kogoya.

Sementara itu, Danrem 172/PWY, Brigjen Juinta Omboh Sembiring menjelaskan penyerangan yang dilakukan KKB ke warga sipil merupakan strategi KKB untuk memecah fokus aparat keamanan.

"KKB sengaja melakukan aksi agar konsentrasi aparat terbagi-bagi tidak hanya fokus mencari Egianus Kogoya dan sengaja memutarbalikkan fakta," jelasnya, Jumat (10/3/2023), dikutip dari TribunPapua.com.

Penyerangan ini dilakukan di tengah upaya aparat keamanan membebaskan pilot Susi Air Philips Mark Methrtens yang disandera oleh Egianus Kogoya dan pasukannya di Kabupaten Nduga, Papua Tengah.

Menurutnya, Egianus Kogoya sengaja menugaskan pasukannya untuk melakukan teror di Kabupaten Yahukimo.

Ia menjelaskan aparat gabungan TNI-Polri masih berupaya memburu Egianus Kogoya dengan mempersempit ruang geraknya.

"Kita juga melakukan Komunikasi Sosial dan Pembinaan teritorial serta penyelidikan dari kepolisian, di beberapa wilayah yang pernah menjadi persinggahan KKB Egianus Kogoya," sambungnya.

Baca selengkapnya.

3. Fakta-Fakta Rektor Udayana Jadi Tersangka Korupsi, Kronologi hingga Reaksinya

Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara MEng. Rektor Universitas Udayana I Nyoman Gde tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 6,1 miliar. Ia jadi tersangka penyalahgunaan dana SPI. (TRIBUN BALI/WEMA SATYADINATA)

Berikut ini fakta-fakta Rektor Universitas Udayana (Unud) Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara, M.Eng ditetapkan sebagai tersangka korupsi.

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali menetapkan I Nyoman Gde Antara sebagai tersangka kasus korupsi dana sumbangan mahasiswa baru.

Dalam kasus ini, penyidik sebelumnya telah menetapkan tiga pejabat Universitas Udayana sebagai tersangka yakni IKB, IMY dan NPS.

Berikut ini fakta-fakta Rektor Universitas Udayana ditetapkan sebagai tersangka:

Kronologi penetapan tersangka

I Nyoman Gde Antara ditetapkan sebagai tersangka setelah Kejati Bali melakukan penyidikan kasus korupsi dana sumbangan pengembangan institusi dari mahasiswa baru secara maraton.

Dikutip dari Tribun Bali, penetapan tersangka terhadap I Nyoman Gde Antara juga dilakukan setelah penyidik memeriksa tiga pejabat Universitas Udayana yang lebih dulu menjadi tersangka.

I Nyiman Gde Antara menjadi tersangka terkait kewenangannya semasa ia menjabat sebagai Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru jalur Mandiri tahun 2018-2020.

I Nyima Gde Antara ditetapkan sebagai tersangka pada 8 Maret lalu.

"Berdasarkan alat bukti yang ada, penyidik menemukan adanya keterlibatan tersangka baru. Sehingga pada tanggal 8 Maret 2023, penyidik menetapkan satu orang tersangka, yaitu saudara Prof DR INGA," terang Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Bali, Putu Agus Eka Sabana Putra, Senin, 13 Maret 2023.

Menurut Putu Agus Eka Sabana Putra, I Nyoman Gde Antara memiliki peran dalam korupsi dana sumbangan pengembangan institusi (SPI) mahasiswa baru Udayana sehingga merugikan negara hingga Rp 445 miliar.

"Prof DR INGA berperan dalam dugaan SPI Unud yang merugikan keuangan negara sekitar Rp105.390.206.993 dan Rp3.945.464.100. Juga merugikan perekonomian negara Rp 334.572.085.691," ungkap Eka Sabana.

Dalam kasus ini Prof Antara disangkakan pasal 2 ayat (1), pasal 3, pasal 12 huruf e jo pasal 18 UU No.31 tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dengan UU No.20 tahun 2021 tentang perubahan atas UU No.31 tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Sebelum menetapkan I Nyoman Gde Antara sebagai tersangka, tiga pejabat Universitas Udayana, IKB, IMY dan NPS, sudah lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka pada 14 Februari 2023 lalu.

Baca selengkapnya.

4. Sosok Mawartih Susanty, Dokter yang Meninggal Tak Wajar di Nabire Papua

Sosok dr Mawartih Susanty, dokter yang meninggal tak wajar di Nabire, Papua (Instagram PB IDI)

Berikut ini sosok Mawartih Susanty, dokter spesialis paru yang meninggal tak wajar di Nabire, Papua.

dr Mawartih Susanty, SpP meninggal di rumah dinasnya di daerah RSUD Nabire, Papua, Kamis (9/3/2023) lalu.

Belum diketahui penyebab meninggalnya dr Mawartih. Namun, ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Setelah diterbangkan dari Nabire, jenazah dr Mawartih tiba disemayamkan di rumah duka di Jl Manuruki II, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan.

Diberitakan Tribun Timur, jenazah kemudian dimakamkan di Pekuburan Panaikang, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Senin (13/3/2023) siang.

Sosok dr Mawartih Susanty

Dikutip dari akun Linkedin-nya, dr Mawartih Susanty menyelesaikan S1 kedokteran dari Universitas Hasanuddin pada 2004.

Setelah itu, ia menempuh pendidikan spesialis Pulmonologi dan Ilmu Respirasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Sementara itu, menurut keterangan Ketua IDI Cabang Nabire Dr. Oktovianus Saranga, SpOG, dr Mawartih sudah berdinas sejak 5 tahun lalu di Nabire.

Tidak hanya sebagai dokter spesialis paru satu-satunya di Nabire, dr Mawartih diketahui banyak berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan edukasi yang diadakan oleh IDI maupun pemerintah setempat.

"Beliau juga dikenal ramah dan selalu menolong orang. IDI Nabire siap membantu penyelidikan penyebab meninggalnya beliau," ungkap dr Oktovianus.

Sang ayah tak kuat lepas kepergiaan dr Mawartih ke peristirahatan terakhir

Luter Toding Palamba pecah saat melepaskan kepergian jenazah putrinya, dr Mawartih Susanty, ke peristirahatan terakhir di Pekuburan Panaikang, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Senin (13/3/2023) siang.

Ayah lima orang anak ini terlihat begitu terpukul atas peristiwa yang dialami putri ketiganya itu.

Baca selengkapnya.

5. Kades Curuggoong Kabupaten Serang Tewas Ditusuk Jarum Suntik oleh Mantri, Diawali Cekcok Mulut

Rumah Salamunasir di Kampung Sukamanah, RT 04, RW 02, Desa Curuggoong, Kabupaten Serang, Banten, terlihat sepi dan sudah dipasang garis polisi (TribunBanten.com/Engkos Kosasih)

Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Salamunasir tewas dibunuh dengan cara ditikam jarum suntik, Minggu (12/3/2023).

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunBanten.com, insiden itu bermula saat pelaku penusukan berinisial S mendatangi kediaman korban di Kampung Sukamanah.

Namun saat itu korban sedang ada tidak ada di rumah.

Kemudian pelaku meminta istri korban menelpon Salamunasir sehingga tidak lama kemudian Salamunasir datang ke rumah.

Kemudian korban dan S terlibat cekcok sekira pukul 12.30 WIB.

Dari cekcok tersebut, S menikam punggung korban menggunakan jarum suntik hingga pingsan.

Rekan kepala desa bernama Muhaemin langsung membawa korban ke Puskesmas Padarincang lalu dilarikan ke RSUD Banten.

Salamunasir diduga tewas dalam perjalanan menuju RSUD Banten, usai ditusuk menggunakan jarum suntik oleh pria berinisial S yang berprofesi sebagai mantri kesehatan.

Kapolsek Padarincang, AKP HE Karmana menjelaskan, penanganan perkara dugaan pembunuhan ini diserahkan ke Polres Serang Kota.

"Semua di sana, kami mah hanya melakukan pengamanan TKP saja. Kronologis nya juga kita tidak tahu, karena semua ditangani oleh Polres Serang Kota," singkatnya, Minggu (12/3/2023).

Kasatreskrim Polres Serang Kota, AKP David Adhi Kusuma menjelaskan, kasus tersebut masih didalami.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini