"Ada komitmen makanya saya tempuh jalur kekeluargaan. Saya sudah sabar ya gimana lagi," pungkasnya.
Dian harus menjual beberapa perhiasannya agar usaha warung makannya tetap bisa berjalan.
"Ya sedikit demi sedikit. Apa yang ada dijual dulu. Yang punya perhiasan dijual dulu untuk gali lubang tutup lubang," katanya.
Ia menambahkan selama proyek pembangunan Masjid Sheikh Zayed, warungnya melayani makan sejumlah pekerja bangunan yang berada di bawah tiga mandor.
Awalnya Dian ditawari untuk melayani pekerja dari enam mandor tapi tidak menyanggupi.
"Sebenarnya 6. Maaf kalau saya harus nyukupin 6 mandor saya tidak bisa. Tolong dibagi warung yang 3 dibagi warung dekat bengkel," ujarnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifuddin/Adi Surya Samodra)