TRIBUNNEWS.COM - Cerita pengemis pura-pura stroke agar mendapatkan belas kasih orang datang dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Diketahui identitas pengemis tersebut seorang pria berinisial A, warga Kabupaten Madiun.
A mengaku ke keluarganya selama ini bekerja sebagai kuli bangunan di Ponorogo.
Di kampung halamannya, A ternyata punya rumah mewah dan dua motor keluaran terbaru.
Berikut cerita lengkap A, pengemis pura-pura stroke yang punya rumah mewah dihimpun Tribunnews.com, Selasa (21/3/2023):
Foto A tersebar di medsos
Baca juga: Kembali Laporkan Akun TikTok Pengemis Online Mandi Lumpur, Lutfi Agizal: Saya Tidak Pansos
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, foto A saat mengemis tersebar luas di media sosial Facebook, seperti group SEMUA Tentang Ponorogo.
Pada gambar yang beredar, A tampak duduk di sebuah pembatas jalan.
Lokasinya tepatnya berada di kawasan Jalan Sultan Agung, Sultanagung, Nologaten, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo.
Ia mengenakan kemeja putih lengan panjang dan bawahan hitam.
A tampak menundukkan kepala saat dirinya difoto oleh warga.
Warga yang mengetahui keberadaan A lantas membuat laporan ke Dinas Sosial, Permberdayaan Perlindungan Perempuan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo.
Tidak lama berselang, A diamankan dan langsung dibawa ke kantor Dinsos P3A.
Hingga Selasa (21/3/2023), unggahan di group SEMUA Tentang Ponorogo sudah mendapatkan respons lebih dari 1.600 kali.
Ratusan warganet ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.
Termasuk menyangkan aksi pengemis yang pura-pura sakit demi mendapatkan uang.
Pura-pura Stroke
Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi membenarkan pihaknya telah mengamankan A.
A saat berada di kantor A tidak mau berbicara. Ia menunjukkan gelagat seperti orang yang menderita sakit stroke.
“Jadi ada yang melaporkan ke kami. Ada pengemis yang kasihan. Stroke, tidak bisa bicara. Karena itu kami membawa ke kantor," ucap Supriyadi, dikutip dari Surya.co.id.
Supriyadi melanjutkan penjelasannya, pihaknya kesulitan mengorek informasi terkait A.
Petugas Dinsos P3A Ponorogo dan A hanya bisa berkomunikasi dengan secarik kertas.
“Kami tawari untuk berobat ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) juga tidak mau. Pengemis itu berkeinginan dikembalikan rumahnya di Kabupaten Madiun,” imbuh Supriyadi.
Baca juga: 292 Gelandangan dan Pengemis di Bali Dipulangkan ke Daerah Asal
Petugas terkejut
Singkat cerita A kemudian diantarkan pulang ke rumah dan membuat petugas terkejut.
A ternyata tidak stroke karena bisa berjalan secara normal. Ia ini juga dapat berkomunikasi lancar.
“Bahkan saat sampai di rumahnya pengemis itu bisa berjalan. Rumahnya kan di gang, pengemis bisa jalan dari mobil hingga rumahnya," imbuh Supriyadi.
Sementara berdasarkan keterangan keluarga, A mengaku selama ini bekerja sebagai kuli bangunan di Ponorogo.
Keluarga tidak mengetahui pengakuan tersebut ternyata bohong belaka.
“Keluarganya juga kaget sih. Karena pengemis itu ngakunya bekerja sebagai kuli bangunan di Ponorogo bukan pengemis,” tegas Supriyadi.
Punya rumah mewah
Supriyadi melanjutkan, di kampung halamannya, A memiliki rumah mewah.
Selain itu, ia juga memiliki 2 sepeda motor keluaran terbaru.
A mengaku menghabiskan uang sebesar Rp 80 ribu per hari untuk operasionalnya.
Baca juga: Hilang Selama 23 Hari, Balita asal Cilegon Korban Penculikan Ternyata Dijadikan Pengemis di Jakarta
“Pendapatannya tentu lebih banyak kan?,” tegas Supriyadi.
Terakhir Supriyadi meminta masyarakat untuk lebih cermat saat hendak memberikan uang kepada pengemis.
Banyak modus yang dipakai para pengemis agar mudah mendapatkan belas kasih.
“Beberapa waktu lalu juga ada pengemis membawa anak bayi. Ternyata bayinya bukan anaknya sendiri, ternyata anak tetangga,” tandas Supriyadi .
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Surya.co.id/Pramita Kusumaningrum)