Lebih lanjut, AKBP Muharomah Fajarini tak menampik ada organisasi masyarakat (ormas) yang mendatangi rumah doa milik Yakobus Sugiharto.
Kedatangan ormas ini terjadi sebelum foto patung Bunda Maria ditutup terpal viral di media sosial.
Meski demikian, tak ada permintaan ataupun pemaksaan dari ormas tersebut untuk menutup patung Bunda Maria.
Kedatangan mereka, kata Fajarini, hanya menyampaikan masukan dari warga.
"Sehingga ada kesalahpahaman. Ada yang datang, namun ormas ini menyampaikan apa yang menjadi masukan warga."
Baca juga: Terkena Serangan Jantung Saat Menderes, Warga Kokap Kulon Progo Ini Meninggal Dunia di Atas Pohon
"Tidak ada tekanan kemudian memaksa untuk menutup patung apalagi dengan menggunakan terpal," ucapnya.
Fajarini menambahkan, sosialisasi terkait rumah doa milik Yakobus Sugiharto akan dilanjutkan setelah Lebaran 2023.
Tujuannya, agar tidak ada gejolak di masa mendatang.
"Tentunya dengan sosialisasi ke masyarakat sehingga ke depannya tidak ada gejolak," terangnya.
Terakhir, Fajarini menyampaikan pihaknya akan menindak tegas ormas yang mengganggu keamanan dan kenyamanan di wilayah Kulon Progo.
Hal ini sesuai perintah Kapolda DIY.
"Kami telah mendapatkan perintah dari Bapak Kapolda (DIY) bahwa tidak ada ormas yang mengganggu keamanan dan ketentraman."
"Bila ada ormas yang mengganggu keamanan, kenyamanan, dan ketentraman khususnya wilayah Kulon Progo, akan kami tindak," tegasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Yohanes Liestyo, TribunJogja.com/Sri Cahyani Putri/Bunga Kartikasari)