TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah meninggal dunia setelah terseret arus Sungai Bareng, Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (23/3/2023).
Korban berinisial APS (8), warga Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Awalnya korban mandi di sungai bersama dua temannya.
Pada saat itu hujan mulai turun dan arus sungai menjadi deras.
"Korban sedang mandi bersama temannya, saat itu hujan sudah mulai turun dan arusnya mulai deras," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nganjuk, Abdul Wakhid, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (25/3/2023).
Pada saat itu, kedua teman korban sudah berupaya membantu menyelamatkan tidak mampu.
Lalu kedua teman korban berteriak minta tolong, akhirnya warga di sekitar lokasi kejadian datang untuk menolong korban.
Baca juga: Dua Anak Punk Hilang Tenggelam di Pantai Pangandaraan, Begini Kronologinya
"Temannya yang dua itu juga ikut mandi, ikut membantu pada saat korban hanyut, tapi yang namanya anak yang usianya baru 8 tahun, mereka belum mampu untuk membantu temannya," jelasnya.
"Akhirnya teriak-teriak minta tolong, akhirnya warga di sekitar lokasi itu datang untuk menolong," terang Abdul Wakhid.
Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sehari setelah hilang terbawa arus Sungai Bareng.
Jasadnya ditemukan oleh tim gabungan dibantu warga yang melakukan penyisiran di area korban terbawa arus sungai.
Setelah melakukan pencarian kurang lebih 24 jam, akhirnya korban ditemukan terseret arus sungai sejauh 6 kilometer.
Sebelumnya pada kejadian lain, pelajar SMP di Nganjuk meninggal dunia karena tenggelam di sungai.
Korban atas nama M (15) asal Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Ngajuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Korban bersama tiga orang temannya mandi di Sungai Dusun Rowodoro, Desa Sekarputih, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk.
"Tiba-tiba korban tenggelam di sungai dan sempat melambaikan tangan minta tolong ke teman-temanya," ujar Kapolsek Bagor, Sugino, didampingi Kasi Humas Polres Nganjuk, AKP Supriyanto, Rabu (22/3/2023).
Baca juga: Balita Tenggelam di Kolam Ikan Koi Rumahnya, Ditemukan Sudah Mengambang
Pada saat itu, teman-teman korban mencoba menolong dengan cara menyelam dan meraih tangan korban.
Namun ketika berhasil ditarik ke tepi sungai, nyawa korban tidak berhasil diselamatkan.
Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke Polsek bagor yang langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) bersama dengan tim Inafis Polres Nganjuk.
Hasil identifikasi menunjukan korban tidak mengalami luka benturan, namun mengeluarkan busa dari hidung, dan jenazah dalam kondisi belum kaku.
Diduga korban memang tenggelam dan diketahui dari temannya bahwa korban tidak bisa berenang.
"Diduga korban benar tenggelam dan itu dikuatkan dari keterangan temannya kalau korban memang tidak bisa berenang," jelas Sugino.
Jenazah korban lalu dibawa ke rumahnya di kelurahan Jatirejo, Kecamatan Nganjuk untuk disemayamkan.
(Tribunews.com/Muhammad Abdillah Awang/TribunJatim.com/Achmad Amru Muiz)