TRIBUNNEWS.COM - Berikut kabar terbaru soal ambruknya atap Masjid Ittifaqul Jamaah di Jl Barukang, Ujung Tanah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Diketahui, kubah di Masjid Ittiaqul Jamaah runtuh saat akan digelar salat tarawih, Minggu (26/3/2023).
Pihak berwenang pun langsung melakukan investigasi soal ambruknya atap masjid tersebut.
Setelah melakukan uji konstruksi, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar menemukan, bangunan tersebut tak bisa lagi digunakan untuk beraktivitas.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas PU Makassar, Zuhaelsi Zubir.
"(Hasilnya) tidak bisa digunakan total," ungkap Zuhaelsi saat, Selasa (28/3/2023).
Mengutip Tribun Makassar, Dinas PU Kota Makassar juga telah melakukan rapat bersama pihak-pihak terkait untuk mengatasi konstruksi bangunan masjid tersebut.
Baca juga: Selain Irjen Fadil Imran, Kapolda Sulawesi Selatan dan Kapolrestabes Makassar Juga Dimutasi
"Dianjurkan agar bangunan tidak digunakan sementara waktu sambil menunggu hasil pengujian selanjutnya," ujarnya.
Danny Pomanto selaku Wali Kota Makassar juga mengatakan hal senada.
"Sebenarnya sudah final, tidak bisa dipakai, jadi gedung itu tidak bisa dipakai," tegasnya.
Ia juga mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar berencana membangun kembali masjid yang mengalami insiden runtuhnya kubah.
"Kita koordinasi karena ada proses administrasi disitu karena bukan milik Pemkot disitu jadi sifatnya hibah," tuturnya.
Karena masjid ditutup sementara, warga sekitar beribadan di jalan dengan dibangunkan tenda.
"Kegiatan ibadah kita alihkan ke jalan dengan tenda," katanya.
Pemkot Makassar juga nantinya akan menanggung biaya renovasi masjid.
Baca juga: Profil Irjen Pol Akhmad Wiyagus, Kapolda Jawa Barat yang Baru, Peraih Hoegeng Awards 2022
Diketahui masjid yang kubahnya runtuh tersebut terletak di Jalan Barukang, Ujung Tanah, Makassar, Sulawesi Selatan.
Insiden tersebut membuat belasan orang luka-luka.
"Data terakhir 13 orang, satu di rumah sakit akademis, 1 di puskesmas (Ujung Tanah), 11 dirawat di RS Angkatan Laut (Jala Ammari)," kata M Amran, imam rawatib Masjid Miftahul Jamaah, kepada Tribun Makassar.
Insiden ambruknya kubah masjid ini tak menimbulkan korban jiwa.
Mayoritas korban mengalami luka di bagian kepala, bahu, hingga lengan.
Haji Baco Ahmad (68), Pembina Takmir Masjid mengatakan, kubah tersebut bisa ambruk karena kondisi masjid sudah tua.
"Masjid ini sudah tua. Kubahnya sudah lama. Hanya semen pasir. Besinya sudah karatan." kata Haji Baco.
Baca juga: Kubah Masjid di Makassar Ambruk saat Hendak Salat Tarawih, Belasan Jemaah Alami Luka-luka di Kepala
Sekretaris Takmir, Haji Basir mengatakan, lantai satu masjid sementara tidak digunakan.
"Kita sementara stop dulu pakai lantai satu masjid," kata Haji Absir, seperti yang diwartakan TribunMakassar.com.
Ia juga mengatakan, pejabat dari Dinas PU dan Polisi akan menyelidiki penyebab runtuhnya kubah.
"Pejabat PU dan Polisi tadi akan selidiki dulu struktur masjid secara keseluruhan. Nanti setelah ada rekomendasi Tim PU, kita baru bersihkan lalu dipakai jamaah lagi," kata Absir.
Kata Kapolres
Kapolres Palabuhan Makassar, AKBP Yudi Frianto mengatakan, ada 14 korban dari insiden tersebut.
"Korban di sini (di RS Jala Ammari) untuk sementara ada 14 orang. Sementara kita cari lagi, ada (dirawat) di RS Akademis juga," kata Kapolres seusai menjenguk korban di RS Jala Ammari.
Pihaknya pun akan melakukan penyelidikan terkait robohnya kubah masjid tersebut.
"Kita akan penyelidikan lebih lanjut. Untuk penyebabnya kita belum bisa cek, karena langsung (roboh)," ujar Yudi.
Selain itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU).
"Karena yang tahu saksi ahli, nanti PU (Pekerjaan Umum) yang cek. Kami akan dalami," sambungnya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunMakassar.com, Siti Aminah/Ari Maryadi/Muslimin Emba)