TRIBUNNEWS.COM, MUSI BANYUASIN - Pelaku pembunuhan sadis terhadap ibu kandung di masjid di Sumatera Selatan, ditemukan tewas.
Pelaku ditemukan tewas setelah membenturkan kepalanya secara berulang kali di dalam sel tahanan Polres setempat.
Kasat Reskrim Polres Muba, AKP Dwi Rio Andrian mengatakan, tersangka Muksin (36) sempat dilumpuhkan petugas dengan tembakan di kaki saat akan ditangkap di kediamannya usai menyerang kedua orangtunya.
Baca juga: Awal Mula Penemuan Jasad Dokter Mawar, Kecurigaan Keluarga hingga Terungkapnya Pelaku Pembunuhan
Kedua orangtuanya tersebut yakni Siti Fathona (56) dan Misbahul Munir (64) dengan menggunakan senjata tajam ketika sedang mengikuti tadarus Al Quran di masjid.
Setelah menjalani perawatan di rumah sakit usai ditembak, Muksin pun dibawa ke Polres Muba untuk menjalani pemeriksaan.
Namun, saat berada di sel tahanan, Muksin melakukan aksi di luar dugaan.
Ia membenturkan kepalanya berulang kali ke dinding sampai akhirnya tak sadarkan diri.
Baca juga: Cerita di Balik Pembunuhan Dokter Mawar di Nabire, Petugas Kebersihan Sakit Hati dan Liur Jadi Bukti
“Setelah diperiksa tersangka meninggal karena luka di bagian kepala. Tersangka membenturkan kepalanya sendiri di sel berulang kali,” kata Dwi, Rabu (29/3/2023).
Dwi menjelaskan, satu anggota mereka atas nama Aipda Andre mengalami luka bacokan di bagian kaki ketika akan ditangkap.
Saat ini, ia masih menjalani perawatan di rumah sakit bersama Munir yang merupakan ayah dari pelaku.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku nekat menyerang kedua orangtuanya dengan senjata tajam karena kesal dianggap menganut aliran sesat.
“Pelaku marah karena kitab kepercayaannya dibakar oleh orangtuanya karena dianggap memiliki kepercayaan berbeda. Pelaku juga mengalami gangguan jiwa dan sempat diasingkan oleh keluarga,” jelasnya.
Kronologi Kejadian
Akal sehat seorang pria di Sumatera Selatan sudah tertutup nafsu.
Betapa tidak, pria asal Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, bernama Muksin (36) nekat menikam ibu kandungnya.
Muksin tega menikam ibunya hingga tewas ketika sedang tadarus Al Quran di Masjid.
Baca juga: Motif Pembunuhan Dokter Mawartih di Papua, Pelaku Sakit Hati Terkait Insentif Covid-19 Tahun 2020
Korban yang diketahui bernama Siti Fathona (56), tewas setelah mengalami luka tusuk di bagian perut.
Tak hanya Fathona, Misbahul Munir (64) yang merupakan suami dan bapak pelaku juga mengalami luka akibat dianiaya senjata tajam.
Munir berhasil melarikan diri setelah keluar dari masjid untuk meminta pertolongan warga.
Kasat Reskrim Polres Muba, AKP Dwi Rio Andrian mengatakan, kejadian itu berlangsung di Desa Letang, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Muba.
Mulanya, korban Fathona yang sedang berada di masjid, tiba-tiba didatangi korban sembari membawa senjata tajam.
Senjata jenis parang itu kemudian langsung diayunkan pelaku untuk menganiaya ibunya tanpa sebab yang jelas.
“Korban langsung berteriak minta tolong sehingga suaminya yang juga ada di masjid langsung berlari untuk menolong. Tapi pelaku malah ikut menyerang bapaknya. jadi ada dua korban, satu tewas, satu masih dirawat,” kata Dwi, Rabu (29/3/2023).
Dwi menjelaskan, pelaku yang sudah menganiaya kedua orangtuanya itu langsung pulang ke rumah tanpa rasa bersalah sambil menenteng parang yang ia gunakan untuk menyerang korban.
Baca juga: Buntut Kasus Pembunuhan di Tanah Abang, Polres Metro Jakarta Pusat Bakal Gencarkan Razia Premanisme
Di dalam rumah, Muksin yang masih menggunakan baju bersimbah darah duduk sembari bermain ponsel.
Petugas yang mendapatkan laporan peristiwa itu pun langsung turun ke lokasi untuk menangkap pelaku.
Namun, Muksin malah menyerang balik petugas dengan menggunakan senjata tajam hingga membuat seorang polisi terluka.
“Kami terpaksa melumpuhkan pelaku dengan tembakan di kaki karena membahayakan petugas,” ujarnya.
Sementara itu, terkait motif penyerangan, polisi masih melakukan pendalaman terhadap pelaku.
Kuat dugaan, Muksin mengalami gangguan jiwa hingga nekat menyerang kedua orangtuanya.
“Pelaku masih dirawat di rumah sakit, kami akan dalami lagi keterangannya,” jelas Kasat.
Kesal Kitabnya Dibakar
Warga Desa Letang, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin digemparkan dengan insiden pembunuhan yang dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri.
Pelaku bernama Muksin (36) menyerang ibu kandungnya, Siti Fathona (56) di dalam masjid Baiturrahman, saat tengah tadarus Alquran usai salat tarawih, Selasa (28/3/2023) sekitar pukul 21.30 WIB.
Korban pun tewas akibat kena tusukan pedang pelaku di bagian pinggang kanan hingga tembus ke bagian pinggang kirinya.
Sebelum meninggal dunia, korban sempat berteriak histeris meminta pertolongan.
Kapolres Muba, AKBP Siswandi melalui Kasat Reskrim AKP Dwi Rio didampingi Kapolsek Babat Supat, Iptu Widya Bhakti Dira dan Kasi Humas AKP Susianto mengatakan, saat hendak diamankan, pelaku tidak merespon panggilan petugas dan warga.
Baca juga: Awal Mula Penemuan Jasad Dokter Mawar, Kecurigaan Keluarga hingga Terungkapnya Pelaku Pembunuhan
Sehingga warga berinisiatif membuat kayu silang untuk membekuknya, namun pelaku malah berontak dan melarikan diri menuju dapur.
Saat menuju dapur pelaku bertemu anggota dan mencoba menusukkan pedang ke perut anggota.
Namun ada tas yang melindungi sehingga anggota terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur dengan menembak kaki pelaku.
Pada saat anggota hendak melompati badannya, pelaku kembali membacok kaki anggota.
"Pelaku berhasil kita amankan setelah kita lakukan tindakan tegas terukur dengan menembak di bagian kakinya akibat mengancam warga serta melukai anggota polisi," ujar Dwi Rio, dalam press rilis ungkap kasus di Mapolres, Rabu (29/3/2023).
"Pelaku langsung dilakukan perawatan terhadap luka yang dialami," katanya.
Diungkapkan, motif penusukan yang dilakukan pelaku karena kesal dan sakit hati, kitabnya dibakar oleh ayahnya Misbahul Munir (60).
Sebelumnya pelaku juga sempat mengamuk dan mengancam membunuh orang tuanya, namun gagal.
"Menurut keterangan pelaku usai dilakukan perawatan, barang siapa yang mengaji dengan sendirian itu tidak boleh atau sesat dan halal darahnya," ungkapnya.
"Keterangan tersebut berdasarkan ajaran dari kitab yang ia pelajari, pelaku juga sempat mondok beberapa tahun," sambungnya.
Baca juga: Sosok Ketua OKP di Langkat yang Tewas Dibakar Warga, Ngertiken Pernah Dipenjara karena Bunuh Istri
Pada saat diamankan di tahanan, pelaku membenturkan kepalanya ke dinding dan akhirnya meninggal dunia setelah sampai ke rumah sakit.
"Usai membenturkan kepalanya, pelaku sempat dibawa petugas Polsek ke rumah sakit. Namun nyawa pelaku tidak tertolong lagi," jelasnya. (Tribunnews.com/Sripoku.com)